BANDUNG.bipol.co-Untuk pertama kalinya, National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Jawa Barat berhasil menggaet Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dari perusahaan tersebut, NPCI Jabar mendapat bantuan satu unit ambulans untuk mendukung kegiatan pembinaan atlet disabilitas.
Ketua Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar mengaku bersyukur dengan dukungan yang diberikan oleh salah satu bank BUMN tersebut.
“Terlebih ambulans memang sangat kita perlukan dalam kegiatan pembinaan, karena atlet ada resiko cedera saat berlatih,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (31/5/2020).
Supriatna menambahkan, ambulans tersebut juga sangat berguna dalam pemusatan latihan daerah (Pelatda) NPCI Jabar menuju Peparnas XVI Papua.
Meskipun sistem sentralisasi terpaksa dibubarkan sementara akibat pandemi Covid-19, pelatda tersebut memang hanya tinggal menunggu waktu untuk segera kembali dimulai.
Menurut Supriatna, pemerintah pusat melalui Kemenpora sudah resmi mengundur jadwal PON-Peparnas Papua hingga Oktober 2021. “Kami tinggal menuggu tanggal pastinya dan menunggu keputusan pemerintah kapan bisa memulai kegiatan seperti biasa seusai pandemi berakhir,” ucapnya.
Kemungkinan, kata Supriatna, sentralisasi pelatda NPCI Jabar menuju Peparnas XVI Papua bisa kembali dimulai pada awal 2021. Oleh karena itu para atlet pun diimbau untuk tetap menjaga kebugaran sampai tiba waktunya kembali masuk sentralisasi.
Supriatna menegaskan, sejak sentralisasi dibubarkan, para atlet dikembalikan ke rumah masing-masing. Namun di sana mereka diimbau untuk tetap berlatih dengan porsi terbatas untuk sekedar menjaga kebugaran.
Meskipun demikian, NPCI Jabar tetap memberikan insentif berupa honor seperti saat mereka bergabung dalam sentralisasi.
“Mereka tetap menjaga kebugaran di rumah, namun insentif tetap kami berikan untuk membantu mereka di tengah pandemi,” ucapnya.
Terkait CSR sendiri, Supriatna menegaskan bahwa bantuan kali ini merupakan yang pertama kali. Namun ia berharap ke depan akan semakin banyak perusahaan BUMN maupun swasta yang bisa mendukung NPCI Jabar dalam pembinaan olahraga disabilitas.
Tidak hanya dalam bentuk CSR, bantuan berupa sponsorship juga akan sangat berarti mengingat masih belum banyak orang yang tahu dan paham tentang olahraga prestasi untuk kalangan disabilitas.
Belum lagi masih ada orang tua yang masih malu dan menyembunyikan anak penyandang disabilitas, meskipun berpotensi meraih prestasi dalam bidang olahraga.
Dalam kondisi seperti itu, kata Supriatna, NPCI Jabar sendiri tak hanya fokus dalam pembinaan rutin. Namun berbagai program sosialisasi juga terus dilakukan untuk terus mengenalkan olahraga prestasi bagi disabilitas.
Dengan dukungan perusahaan BUMN dan swasta, diharapkan semakin banyak masyarakat yang membuka mata terhadap eksistensi NPCI dan pembinaan olahraga disabilitas yang outputnya tak berbeda dengan olahraga umum, yaitu prestasi yang mengharumkan nama daerah serta bangsa.
“Kami akan dorong bidang humas kami untuk menggelar kegiatan yang bisa menggaet pihak swasta dan BUMN demi kemajuan olahraga prestasi kaum difabel,” ucapnya. (Deden .GP)