Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufri, Sabtu (4/7), mengatakan untuk perbanyakan produk antivirus berbasis tanaman eucalyptus menjadi berbentuk kalung sudah dikerjasamakan oleh Balitbangtan Kementan dengan perusahaan swasta.
Pihak swasta, kata dia, sepakat untuk memproduksi produk antivirus tersebut secara masal. Ada beberapa bentuk produk yakni, kalung, inhaler, roll on, cream, dan diffuser.
Untuk pamasaran produk antivirus eucalyptus tersebut, Balitbangtan Kementan juga membantu membangun komunikasi dengan mitra asing, seperti perusahaan farmasi dari Jepang dan Rusia.
Menurut Fadjry, kerja sama Balitbangtan Kementan dengan pihak swasta diharapkan dapat mempercepat produksi massal antivirus untuk memenuhi permintaan masyarakat, apalagi dalam situasi pandemi virus corona saat ini.
“Adanya produk antivirus ini, diharapkan bisa memberikan berkontribusi terhadap penekanan penyebaran COVID-19,” katanya.
Dari uji testimoni terhadap beberapa orang yang menderita pilek dan influensa, kata dia, dalam beberapa hari kondisinya sudah membaik. Dengan konsentrasi formula satu persen, dapat menonaktifkan virus 80-100 persen.
“Produk ini dapat melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut,” kata Indi. (net)