KAB. BANDUNG, bipol.co – Reses masa sidang ke III tahun 2020, anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Uus Haerudin Firdaus, setelah yang pertama digelar di Balai Desa Sarimahi,kemudian berlanjut di Desa Ciparay, Kecamatan Ciparay, Rabu (8/7/2020).
Reses anggora Fraksi PKS di GOR Desa Ciparay ini cukup mendapat perhatian konstituen. Tidak kurang dari 150 warga dari berbagai kalangan hadir dalam acara reses tersebut. Namun dalam acara tersebut panitia tetap melakukan protokol kesehatan covid-19.
Banyak aspirasi yang disampaikan warga kepada anggota Komisi C ini, baik terkait infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga masalah banjir yang masih melanda di Desa Ciparay.
Hal menarik dalam sesi dialog antara konstituen dengan anggota dewan ini, yaitu kaitan pengelolaan usaha hasil pertanian yang dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Ciparay, sebagaimana disampaikan ketuanya, Diah.
Menurut Diah, ada berbagai jenis kegiatan industri rumahan yang dikelola KWT. Selain produk olahan makanan hasil pertanian, KWT mengembangkan tanaman hidroponik.
“Melalui usaha rumahan yang dikelola KWT ini, bisa membantu ekonomi masyarakat, khususnya di tengah dampak virus corona. Namun untuk mengembangkan usaha ini butuh biaya besar, sehingga kami berharap ada dorongan dewan agar kami bisa mendapatkan bantuan modal,” ujar Diah.
Warga juga berharap ada dorongan dewan untuk bantuan atau insentif bagi para ustadz dan ruang kelas bagi Madrasah Ibtidaiyah.
Seperti disampaikan seorang pendidik di Madrasah Ibtidaiyah, Eutik. Ia berharap ada pembangunan ruang kelas dan ruang guru di tempatnya mengajar untuk tahun anggaran 2021, agar dapat menampung semua peserta didik.
Sedangkan Ketua Kampung Ujung, Desa/Kecamatan Ciparay, Ocin, selain menyampaikan masalah bantuan di masa pandemi yang tidak tepat sasaran, kaitan infrastruktur yang harus diperbaiki. Ia meminta masalah tersebut bisa segera direalisasikan.
Dalam kesempatan itu, warga mengatakan Desa Ciparay saat ini masih sering dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Cirosea. Karena itu, perlu upaya pengerukan dan pelebaran serta pemasangan brojong di aliran Sungai Cirosea.
Anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Uus Haerudin Firdaus, mengatakan apa yang menjadi aspirasi masyarakat akan ditampung dan menjadi bahan pembahasan di dewan.
Namun secara khusus, pihaknya akan memprioritaskan pemberdayaan ekonomi, sebagaimana disampaikan KWT di Desa Sarimahi.
“Secara khusus prioritas pemberdayaan ekononi yang dikelola KWT ini perlu mendapat perhatian. Mereka ada beberapa kelompok binaan dan dalam kondisi covid 19 ini banyak masyarakat yang terbantu,” kata Uus usai acara reses.
Meski begitu, tutur Uus, semua yang menjadi aspirasi pada reses itu mendapat prioritas.
“Tapi ada nomor urut. Nomor satu kami berpihak pada pemberdayaan ekonomi dan perhatian lingkungan yang akan disampaikan ke Pemkab Bandung agar aspirasi ini diperhatikan, khususnya bagi wilayah Ciparay. Didukung nanti oleh partai lain atau dibantu lintas komisi. Dengan harapkan, ke depan masyarakat Kabupaten Bandung bisa lebih mamkur, bisa lebih sejahtera,” harap Uus.
Kaitan pembangunan infrastruktur, menurut Uus, itu sudah menjadi catatannya.
“Itu sudah menjadi cacatan kami. Kebetulan saya di Komisi C, jadi sudah menjadi bagian tugas kami. Cuman masalah pembenahan sungai ruang lingkup atau konsentrasinya bukan di posisi Kabupaten Bandung, tapi BBWS,” katanya.
“Kita sebagai anggota dewan pasti akan mendorong aspirasi warga, terutama dalam perubahan anggaran nanti harus mendorong lebih kencang lagi,” tuturnya.*
Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan