Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, H Dadang Supriatna dan Syahrul Gunawan. (ist)
SOREANG, bipol.co –Setelah DPP Partai Golkar merekomnedasi Hj Kurnia Agustina-Usman Sayogi untuk ditetapkan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung beberapa hari lalu, tak lama kemudian bakal calon Bupati Bandung, HM Dadang Supriatna dikabarkan langgsung “minggat” dari Partai Golkar yang bertahun tahun menjadi kendaraan politiknya.
Kader Partai Golkar yang sempat mendaptarkan diri sebagai peserta bakal calon bupati ke Panitia Seleksi (Pansel) Golkar Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu ini dikabarkan loncat pagar. Dia memilih berlabuh di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai bakal calon Bupati Bandung periode 2021-2026.
Bak gayung bersambut, Kang DS-panggilan akrabnya, akhirnya dirangkul tiga partai koalisi, Partai NasDem, PKB dan Demokrat. Ketiga partai koalisi poros baru ini dikabarkan telah sepakat untuk mengusung Dadang Supriatna dan Syahrul Gunawan (DS-SG) dalam konstestan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Kabupaten Bandung 2020.
Untuk mengusung pasangan DS-SG, ketiga partai intens melakukan pertemuan. Terkahir Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa mengumpulkan para bakal calon bupati dan bakal calon wakilnya yang telah direkomendasi DPP NasDem. Termasuk diantaranya pasangan bakal calon DS dan SG.
DS yang kini duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi Jawa Barat, memilih perahu PKB dalam konstalasi politik dengan konsekwensi yang sudah diperhitungkan. DS harus siap dicoret dari partai berlambang beringin. Bahkan dia juga harus rela untuk mengundurkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Dadang Supriatna menyatakan, pencalonan dirinya dari PKB, yang didukung NasDem dan Demokrat merupakan dorongan dari para alim ulama dan Kyai ,karena kebutuhan politik di Kabupaten Bandung saat ini.
“Saya sangat mengapresiasi dan mudah-mudahan ini membawa berkah dan sesuai skenario Allah SWT, inilah yang terbaik buat Kab.Bandung,” katanya, saat menghadiri Haplah ke 22, PKB Kabupaten Bandung, di Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin sore (28/7-2020).
Dalam kesempatan itu, Dadang Supriatna juga meminta pihak DPD Partai Golkar tidak mempermasalahkan dirinya yang terpaksa pindah ke PKB.
“Alangkah lebih baik, jika semua pihak melakukan introspeksi dan koreksi diri sendiri. Setiap partai punya AD ART, saya rasa tidak usah dipermasalahkan terlalu jauh. Tinggal koreksi dan introspeksi lah,” kata Dadang.
Dadang berargumen, demi kebaikan Kabupatem Bandung, ia menguatkan diri untuk tetap melangkah maju sebagai calon Bupati, meski Partai Golkar tempatnya bernaung kala itu, tidak memberikannya rekomendasi.
“Saya ini kan menunggu skenario dari Allah SWT. Kemudian ada harapan dan keinginan dari masyarakat, para tokoh dan alim ulama meminta saya untuk berangkat maju mencalonkan diri, jadi apa boleh buat saya Lilahitaala,” ujarnya.
Sementara Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bandung, H.Cucun Ahmad Syamsu Rijal mengatakan, memenangkan Pilkada di Kabupaten Bandung, termasuk bidikan PKB secara nasional yang menargetkan kemenangan 70 persen dari semua Kabupaten / Kota yang akan menggelar Pilkada serentak akhir tahun 2020 ini.
Cucun optimis target itu akan tercapai, tidak hanya karena sosok pasangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan saja, tapi juga militansi dari para kader ketiga partai yang berkoalisi.
“Insya Allah mohon doanya dari semua, saya sampaikan ke khalayak masyarakat Kabupaten Bandung. Bismillah PKB bersama NasDem dan Demokrat mengusung pasangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan, mohon doanya,” kata Cucun dalam orasi politiknya disela Ziarah dan pemberian satunan dalam rangka Harlah ke 22 PKB di komplek Makom Mahmud di Margaasih, Senin aore (27/07/2020).
Menurut Anggota DPR RI ini, sudah saatnya PKB dengan NU memimpin Kabupaten Bandung. Dan Calon Bupatinya harus dari kader PKB.
Reporter Deddy
Editor Deden .GP