Kolonel Lebanon Tewas Usai Minta Amonium Nitrat Dimusnahkan

- Editor

Jumat, 7 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ledakan di Beirut, Lebanon/Net

Ledakan di Beirut, Lebanon/Net

JAKARTA.bipol.co- Seorang Kolonel di Lebanon yang meminta amonium nitrat dipindahkan meninggal misterius.

Kepala Divisi Pengawasan Narkoba di Pabean Lebanon Kolonel Joseph Skaf dilaporkan meninggal pada 2017 tanpa diketahui penyebabnya.

Skaf diketahui sebagai orang yang menyerukan pemusnahan 2.750 ton amonium nitrat yang tiba di Pelabuhan Beirut pada 2013. Itu diketahui berdasarkan dokumen tahun 2014 yang dibagikan media Lebanon, Kamis (6/8).

“Kami memberi tahu Anda bahwa divisi ini menerima informasi tentang keberadaan kapal Rhosus di Pelabuhan Beirut. (Kapal) itu berisi amonium nitrat yang digunakan dalam bahan peledak, sangat berbahaya dan merupakan ancaman bagi keselamatan publik,” tulis Skaf pada saat itu.

Dilansir dari Al Arabiya, menurut dokumen itu, ia meminta pihak berwenang untuk memindahkan kapal dari dermaga pelabuhan dan menempatkannya di bawah pengawasan.

Skaf meninggal pada 2017, tapi penyebab kematiannya tidak ditentukan secara pasti karena ada dua laporan otopsi yang saling bertentangan.

“Apakah kaki pensiunan Kolonel Joseph Skaf terpeleset atau dia terlempar dari ketinggian tiga meter? Sebuah pertanyaan yang masih belum terjawab, terutama setelah ada dua laporan forensik yang kontradiktif dari dua pemeriksa medis yang ditugaskan oleh Jaksa Penuntut Umum,” lapor koran Lebanon, an-Nahar pada saat itu.

Sementara Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon (ISF) pada saat itu mengatakan salah satu dari dua laporan menyatakan insiden itu adalah kecelakaan. Laporan lain menegaskan itu merupakan insiden yang disengaja karena ditemukan memar di kepala Skaf.

Timbunan amonium nitrat di Pelabuhan Beirut meledak pada Selasa (4/8), menewaskan sedikitnya 137 jiwa dan melukai lebih dari lima ribu orang.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh timbunan amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan selama bertahun-tahun tanpa tindakan pengamanan. [net]

Editor: Fajar Maritim

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB