JAKARTA.bipol.co – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Bambang Soesatyo mengundang ratusan pecinta otomotif se-Indonesia menghadiri acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Minggu (23/8).
Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, menjelaskan bahwa alasan mengundang sejumlah komunitas atau klub otomotif itu adalah untuk mengajak mereka mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Acara hari ini mendapat respon yang luar biasa dari klub-klub lainnya. Tapi, karena mematuhi protokol kesehatan dan ketentuan jaga jarak dalam masa pandemi ini, kami hanya bisa menampung 300 peserta dari 100 klub, namun saya rasa, mewakili dari 300 klub otomotif yang ada di Indonesia,” ujar Bamsoet saat membuka secara resmi Sosialisasi, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (23/8/2020).
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua Umum Komunitas Volkswagen Indonesia Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Lestari Moerdijat yang hadir secara virtual.
Sementara peserta datang dari berbagai komunitas atau klub otomotif, mulai dari pecinta mobil klasik, City Car Community Indonesia (C3I), Avanza Xenia Owner Club (AXOC) dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet mengajak peserta sosialisasi dan seluruh elemen bangsa Indonesia untuk merenungi lebih mendalam empat pilar yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika secara lebih konsisten terutama tindak nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Dalam rangka memantapkan persatuan dan kesatuan nasional, kita semua harus memiliki pandangan yang sama dalam kehidupan bermasyarakat yakni dalami dan mengimplementasikan Empat Pilar secara konsisten. Saya ingin menyampaikan pesan-pesan moral mengapa Empat Pilar ini penting bagi kita semua,” katanya.
Bamsoet mengatakan bangsa Indonesia sudah memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika sejak lama, tinggal menjalaninya saja. Agar kita tidak mengalami nasib yang sama dengan Suriah dan negara-negara di Timur Tengah yang hancur karena perang saudara, perang antaragama, suku, dan sebagainya.
“Inti dari kebhinnekaan kita adalah menyadarkan semua bahwa walaupun agama, kepercayaan, suku dan asal rakyat Indonesia berbeda-beda, namun kita memiliki beberapa kesamaan antara lain, bendera yang sama dan memiliki semangat yang sama yaitu merah putih,” ujarnya.
Bamsoet mengatakan bahwa dalam otomotif dikenal istilah brotherhood atau persaudaraan. Itu salah satu contoh nilai yang sebetulnya sudah lama diperjuangkan oleh para pejuang dan pendahulu bangsa Indonesia.
Karena itu, Indonesia harus menjaga nilai-nilai yang telah diperjuangkan secara susah payah dengan air mata, harta, darah bahkan nyawa dari para pejuang dan pendahulu bangsa Indonesia tersebut.
“Jaga itu semua sampai kapanpun. Saya yakin rakyat Indonesia mampu, sebab banyak yang telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti para anggota komunitas ini dengan prinsipnya persaudaraan atau brotherhood, itu juga merupakan nilai-nilai luhur bangsa,” tandasnya. (net)
Editor Deden .GP