JAKARTA.bipol.co- Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung (ITB) Yani Panigoro mengatakan Din Syamsuddin sudah mengundurkan diri sebagai anggota MWA.
“Dari MWA sudah mengundurkan diri dan sudah left,” ujar Yani kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).
Ihwal kapan dan bagaimana proses pengunduran diri tokoh pendiri Muhammadiyah itu, Yani enggan menyampaikan secara detail.
Begitupun dengan Sekretaris MWA ITB Heni mengatakan, surat terbuka yang disampaikan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni ITB sudah disampaikan kepada ketua MWA.
“Surat sudah kami teruskan ke pimpinan kemarin mbak,” ujar Heni.
Saat ditanyai perihal pengunduran diri, Heni mengaku kurang mengetahui persoalan tersebut, “Mohon maaf saya kurang tau mbak. Sebaiknya tanya Bu Yani saja,” tuturnya.
Sekedar diketahui, alumni ITB terbelah dua kelompok perihal posisi Din Syamsudin yang tercatat sebagai anggota MWA dari 2019-2024. Di satu sisi, ada alumni yang mengatasnamakan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) yang menginginkan pencopotan keanggotaan dan di satu sisi ada Keluarga Alumni Penegak Pancasila Anti Komunis (KAPPAK) yang mendukung Din Syamsudin tetap di MWA.
GAR membuat surat terbuka yang diteken 2.065 alumni ITB lintas angkatan dan jurusan pada Selasa (25/8/2020), yang ditujukan untuk Ketua MWA ITB. Permintaan GAR ini merupakan bentuk penegasan lebih lanjut dari permintaan serupa yang telah disampaikan sebelumnya, melalui Surat GAR tertanggal 25 Juni 2020 serta melalui Siaran Pers GAR pada 16 Juli 2020 lalu.
Dalam surat terbuka tersebut ada sepuluh poin yang disampaikan berkaitan dengan permintaan penegasan Ketua MWA ITB. Beberapa poin membahas persoalan keterlibatan Prof Din sebagai pimpinan kelompok Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Mereka menganggap hal tersebut adalah perwujudan dari sikap yang selalu menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maupun Pemerintah Republik Indonesia yang sah.
“Sedikit banyak ada pengaruhnya mbak. Deklarasi KAMI hanya semakin menguatkan alasan kami untuk minta supaya pak Din diberhentikan dari MWA. Karena semakin terbukti bahwa sikapnya yang menentang pemerintahan NKRI,” kata Juru Bicara GAR Alumni ITB Shinta Madesari. [Net]
Editor: Fajar Maritim