TANGERANG SELATAN.bipol.co – Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyebut salah satu tantangan terbesar peserta Pilkada Serentak 2020 ini adalah meningkatkan partisipasi pemilih-pemilih muda.
“Pasti ini adalah tantangan untuk semua Pilkada, semua paslon, bagaimana meningkatkan kesadaran, ketertarikan para pemilih pemula untuk ikut dalam pemilihan,” katanya setelah bertemu delegasi Pemuda Kristen Tangsel dan Banten, di Restoran Remaja Kuring, Jalan Ciater Barat Raya, Ciater, Serpong, Kota Tangsel, Kamis (27/8/2020).
Menurut Saraswati, umumnya pemilih pemula terdiri dari mereka yang belum masuk dunia kerja atau belum merasakan susahnya membangun usaha, sehingga tidak menganggap Pilkada sebagai bagian dari kepentingan mereka.
Sebagian kaum muda masih tidak menyadari bahwa Pilkada melahirkan pemimpin yang menjalankan kebijakan terkait kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk kaum muda, selama 5 tahun ke depan.
“Ini harus disadarkan dan harus terus disosialisasikan bagaimana kebijakan 4-5 tahun ke depan itu sangat berdampak pada kehidupan mereka. Dari kesadaran itu saya rasa mereka bisa mulai meningkatkan partisipasi di Pilkada,” kata tokoh politik milenial ini .
Ia tegaskan, dirinya bersama Calon Wali Kota, Haji Muhamad, akan sangat memperhatikan apa-apa saja yang menjadi kebutuhan kaum muda di Tangsel. Pihaknya sangat menyadari bahwa kaum muda adalah kelompok masyarakat yang melek akan perkembangan zaman.
Ia menambahkan, literasi digital adalah salah satu program yang akan dijalankan pemerintahannya bersama Muhamad.
“Kami mau menggaet dari segi minat apa yang menjadi keprihatinan mereka, apa yang dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan hidup. Artinya, terkait masa depan dari segi pekerjaan, entrepreneurship, bakat dan minat dari segi digital. Mereka generasi yang melek dan sadar,” ucapnya.
Untuk saat ini, Muhamad-Saraswati akan menggencarkan komunikasi dua arah dengan komunitas-komunitas pemuda di Tangsel untuk menjaga semangat dan dukungan kaum muda.
“Saya rasa komunikasi dua arah ini akan membantu kami untuk menjaga ketertarikan mereka maupun juga soliditas mereka, dan keaktifan mereka sampai pada saatnya nanti pemilihan, dan bahkan setelahnya,” tambah Saraswati.
“Bergotong royong, berkolaborasi dengan kekuatan muda adalah salah satu napas pengabdian kami,” tegas Saraswati.
Salah seorang perwakilan Pemuda Kristen Tangsel dan Banten, Sahat Martin Philip Sinurat, menyebut pertemuan pihaknya dengan Saraswati adalah untuk membahas program-program bagi kaum muda, menyatukan komunitas-komunitas pemuda menuju “Tangsel untuk Semua”.
“Tadi kami sudah bertemu, bertukar pikiran. Beliau ingin Tangsel itu bisa menjadi kota untuk semua. Bagi anak muda, tentu itu pemikiran yang sangat positif. Apalagi beliau ingin mendorong pendidikan dan juga pemberdayaan ekonomi bagi anak muda,” terang Sahat.
Pihaknya menyatakan dukungan kepada Muhamad-Saraswati dan akan bergerak bersama agar program-program dari pasangan ini, terutama yang menargetkan kaum muda, bisa dipahami oleh banyak orang.
Dia akui anak-anak muda saat ini cenderung cuek dengan agenda Pemilu atau Pilkada karena mereka yakin calon pemimpin yang dipilih hanya memanfaatkan suara mereka. Tapi, yang ia temui pada sosok Saraswati amat berbeda. Pihaknya menilai Saraswati memiliki rekam jejak yang bagus dan bisa merealisasikan program-program yang disampaikan.
“Ketika calon ini bisa mendekati, menunjukkan bahwa program yang dibuat itu memang untuk kebutuhan anak muda, bagaimana anak muda bisa bekerja, bisa mendapatkan pendidikan, bisa dapat hidup yang lebih layak, pastinya anak muda akan tertarik,” terangnya.
“Dia kan anak muda juga, selama bertahun tahun di DPR konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat, termasuk persoalan-persoalan ketimpangan sosial yang ada di tengah masyarakat. Ini bisa disampaikan kepada masyarakat khususnya generasi muda di Tangsel,” tambah Sahat.
Reporter Dar Edi Yoga
Editor Deden .GP