JAKARTA.bipol.co- Pemerintah melaporkan adanya penurunan angka kematian akibat virus Corona (COVID-19) atau case fatality rate Corona di Indonesia menjadi 4,1%. Pemerintah juga memastikan fasilitas kesehatan selalu siap merawat pasien Corona.
“Angka kematian atau case fatality rate adalah 4,1% dan ini terus menurun daripada angka-angka sebelumnya yang di awalnya sempat 7-8% namun kita sudah turun,” ujar Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto seusai sidang kabinet paripurna di saluran YouTube Setpres, Senin (7/9/2020).
Menko Perekonomian ini juga menyebut pelayanan medis terus disiagakan. Airlangga memastikan kesiapan pemerintah menangani pandemi Corona.
“Tadi juga disampaikan bahwa ketersediaan pelayanan medis baik itu hospital maupun perawatan untuk rumah sakit di Jakarta dan di luar Jakarta semuanya dipersiapkan untuk melayani pandemi COVID ini,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti angka kematian akibat virus Corona (COVID-19) di Indonesia yang lebih tinggi 0,8% dibanding angka global. Kasus Corona di Indonesia saat ini masih cukup tinggi, meski angka kesembuhannya juga mengalami peningkatan.
“Kita tahu sampai kemarin sudah ada 111 ribu lebih kasus dengan case fatality rate 4,7% dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8% dibandingkan angka kematian global. Saya kira menjadi PR besar kita bersama. Selain itu, case recovery rate di negara kita, data terakhir 61,9%. Saya kira juga bagus, terus meningkat angkanya,” kata Jokowi dalam rapat terbatas penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/8).
Jokowi pun mengungkap adanya kekhawatiran masyarakat yang semakin meningkat akibat virus Corona. Salah satu dugaannya karena minimnya masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan.
“Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai COVID. Entah karena kasusnya meningkat atau terutama menengah atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tetapi semakin banyak,” sebut Jokowi.
Untuk itu, Jokowi ingin digencarkannya sosialisasi protokol kesehatan hingga lapisan masyarakat bawah. Jokowi ingin adanya sosialisasi yang terfokus, misal 2 minggu pertama khusus mengambil tema pentingnya menggunakan masker.
Jokowi juga menyoroti kinerja pengendalian virus Corona oleh kementerian hingga lembaga. Jokowi menilai Kementerian hingga lembaga masih terjebak oleh pekerjaan harian.
“Kementerian-kementerian, lembaga-lembaga ini aura krisisnya belum betul-betul belum… ya belum, masih sekali lagi kejebak pada pekerjaan harian,” kata Jokowi. [Net]
Editor: Fajar Maritim