Yena Iskandar Ma’soem: Pemimpin Perempuan Harus Berkualitas

- Editor

Kamis, 10 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SOREANG.bipol.co- Bakal Calon Bupati Bandung, Hj Yena Iskandar Ma’soem, menyatakan munculnya hembusan poltik identitas dalam postingan di media sosial menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung 2020, dianggap wajar. Bahkan dia mengaku tidak akan ambil pusing.

“Semua warga Indonesia baik laki-laki atau perempuan memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk menjadi pemimpin,” jawab Yena Iskandar, saat hadir pada sesi diolog pasangan calon dalam rangkaian Kegutan Rapat Kerja dan OKK PWI Kabupaten Bandung, Rancabali Tea Resort, Kamis (10/9).


Hembusan isu politik identitas, tutur Yena, mulai ia rasakan sejak kemunculan namanya pada September 2019 untuk berniat maju di kontestasi Pilbup Bandung 2020.

“Saya rasa wajar ada segelintir masyarakat Kabupaten Bandung yang tak ingin memiliki pemimpin dari kalangan perempuan,” kata bakal calon bupati yang diusung partai koalisi PDIP dan PAN ini.

Pengusaha Grup Al Masoem ini menilai, hembusan politik identitas itu sebagai ungkapan rasa spontanitas dari seglintir masyarakat. Sebab saat itu baru namanyalah yang muncul ke permukaan. Adanya kaum perempuan yang maju di Pilbup Bandung 2020, sebagai hal baru. Karena selama ini belum ada kaum perempuan menjadi pemimpin Kabupaten Bandung.

“Ya mungkin suatu hal yang baru di masyarakat seorang perempuan memberanikan diri ingin jadi seorang pemimpin. Jadi mungkin masih mempertanyakan,” katanya.

Karena itu Yena meminta, masyarakat tidak hanya melihat dari sisi gendernya saja. Tapi harus melihat sisi lainnya, misalnya sisi pengalaman figur calon pemimpin dari kalangan perempuan. 

“Kualitas memang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dari kalangan perempuan,” kata dia.

Masyarakat Kabupaten Bandung, katanya, mayoritas tidak mempermasalahkan jika dipimpin oleh seorang perempuan. Hal itu terbukti dari hasil surveynya sebagai calon bupati Bandung 2020. 

“Kalau hasil survey sih tidak mengkhawatirkan dan cukup baik. Tidak ada resisten terhadap pemimpin dari kalangan perempuan. Banyak yang sepakat tidak ada resisten terhadap kalangan perempuan untuk memimpin di Kabupaten Bandung,” kata Yena. 

Dalam kesempatan sama, Bakal calon wakil Bupati Bandung, Usman Sayogi, kini sudah tidak jamannya lagi mendebatkan masalah gender untuk memimpin sebuah daerah.

“Sekarang sudah saatnya tidak memikirkan perempuan atau laki-laki yang akan memimpin. Sekarang saatnya siapa yang berprestasi dan bisa membawa Kabupaten Bandung lebih maju lagi,” kata dia. (deddy)

Editor: Fajar Maritim

Berita Terkait

Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024
Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis
Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari Tujuh Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka
Megawati Soekarnoputri Dipastikan Tidak Hadiri Pelantikan Prabowo
Masyarakat Memadati Alun-Alun Garut, Turut Saksikan Peringatan HUT ke-79 TNI
Selain Diskusi Diaspora, Peserta Aksi Global Climate Strike Juga Diintimidasi Sekolompok Orang
Bupati Bandung Mengaku Sempat Rasakan 30 Kali Gempa Susulan di Kertasari
Bey Machmudin: PARITRANA AWARD 2024, Pendorong Tingkatkan Kepesertaan Program Jamsostek di Jabar

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 17:20 WIB

Si Cakep Sumedang Masuk 3 Besar KIJB 2024

Jumat, 15 November 2024 - 15:55 WIB

Bandung Menanam Jilid 6: Gaungkan Konservasi Berkelanjutan di Lahan Kritis

Selasa, 5 November 2024 - 08:01 WIB

Presiden Prabowo Terima Surat Kepercayaan dari Tujuh Duta Besar Negara Sahabat di Istana Merdeka

Minggu, 20 Oktober 2024 - 10:38 WIB

Megawati Soekarnoputri Dipastikan Tidak Hadiri Pelantikan Prabowo

Minggu, 6 Oktober 2024 - 13:41 WIB

Masyarakat Memadati Alun-Alun Garut, Turut Saksikan Peringatan HUT ke-79 TNI

Berita Terbaru