JAKARTA.bipol.co- Korps Marinir TNI AL turut membantu kepolisian mengamankan Ibu Kota terkait demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja. Ada 6 satuan setingkat batalion (SSY) yang diterjunkan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Korps Marinir menurunkan 6 satuan setingkat batalion (SSY), yang 4 SSY dari Pasmar 1, 2 SSY dari Brigif 4 Lampung. Satu SSY terdiri atas 3 kompi itu kekuatan 300 lebih,” ujar Kadispen Marinir Letkol Mar Gugun Saeful Rachman saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (13/10/2020).
Di beberapa titik di Jakarta, memang terlihat prajurit Marinir ikut berjaga saat demo dilakukan. Seperti hari ini, prajurit Marinir tampak di sejumlah wilayah jalan Ibu Kota menjelang demo Persaudaraan Alumni (PA) 212 dkk.
“Iya, dalam rangka menciptakan ketertiban dan keamanan, Korps Marinir TNI AL serentak dengan korps lain, seperti Darat dan Udara, membantu kepolisian dalam rangka menciptakan ketertiban,” sebut Letkol Gugun.
Dua SSY dari Brigif 9 Marinir/Beruang Hitam, Lampung, datang ke Jakarta beberapa waktu lalu. Jajaran Korps Marinir yang diterjunkan mengamankan aksi demo, kata Lekol Gugun, berada di bawah kendali operasi (BKO) Kodam Jaya.
“Dalam hal ini Korps Marinir BKO (bawah kendali operasi) ke Kodam Jaya. Masuk ke tempat-tempat yang sudah ditentukan bersama unsur TNI lainnya, dalam rangka untuk menciptakan ketertiban,” tuturnya.
Sebanyak 6 SSY Marinir itu hanya untuk mengamankan wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun prajurit Marinir yang lain juga turut membantu pihak kepolisian di setiap daerah lainnya untuk mengamankan demo omnibus law.
“Kalau kita yang ini hanya untuk di Jakarta saja. Tapi kita Korps Marinir di setiap kota juga sama melaksanakan bantuan ke kepolisian bersama institusi lain,” ucap Letkol Gugun.
Prajurit Korps Marinir juga turut menjaga demo mahasiswa pada Kamis (8/10). Hal tersebut juga disampaikan oleh Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman, yang menyebut jajarannya bersama Marinir mengamankan para pendemo yang membuat kerusuhan.
“Pada saat ada yang melempar-lempar, saya dari Kodam dengan Marinir langsung kejar mereka itu. Karena mereka itu terlalu beranilah. Kalau menurut saya, aparat negara jangan sampai dibegitukan, dilempari batu besar-besar. Polisi masih sabar. Akhirnya kita lakukan tindakan bersama, baik TNI maupun kepolisian,” ungkap Mayjen Dudung, sebelumnya. [Net]
Editor: Fajar