JAKARTA.bipol.co- Hujan deras mengguyur kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (16/10), namun tak membuat ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bubar dari lokasi aksi.
Mahasiswa tetap bertahan melakukan aksi menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Demikian pula dengan aparat kepolisian dan TNI yang masih terus menjaga demonstrasi.
Mahasiswa terus meneriakkan tuntutan mereka agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk membatalkan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Dalam aksi ini, mahasiswa menyebut tak ada itikad baik dari Istana untuk menemui mahasiswa. Oleh karena itu, salah seorang orator menyatakan pihaknya akan kembali turun ke jalan bergabung dengan elemen masyarakat lainnya dalam peringatan satu tahun kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Massa BEM SI melakukan aksi di depan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lantaran aparat kepolisian memblokade akses Jalan Medan Merdeka Barat menuju istana.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengklaim titik unjuk rasa di depan Gedung Sapta Pesona erupakan negosiasi kepolisian dengan mahasiswa. Ia menyatakan pihaknya juga ingin mengantisipasi kemungkinan adanya kelompok tak bertanggung jawab yang nantinya berbuat kericuhan.
Saat massa mahasiswa masih bertahan, sejumlah pemuda berpakaian bebas yang hendak menuju lokasi demonstrasi menolak Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Patung Kudah Arjuna Wiwaha, ditangkap aparat kepolisian.
Mereka diduga bakal ikut bergabung dengan mahasiswa. Pantauan CNNIndonesia.com, sejumlah petugas kepolisian itu menyisir area sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Polisi sempat menghentikan empat pemuda yang diperkirakan duduk di bangku SMP atau SMA. [Net]
Editor: Fajar