Jabar Genjot Pemulihan Ekonomi

- Editor

Senin, 26 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG. bipol.co – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, saat ini Pemerintah tengah berupaya melakukan pemulihan ekonomi dari berbagai sektor.

Upaya yang dilakukan mulai dari penyaluran bantuan sosial (bansos), pencairan tunai dengan jalur bantuan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dan kini, memasuki slema Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), produksi dan para pekerja sudah kembali beraktivitas.

Emil -sapaan akrabnya- selain pemerintah melakukan upaya, diharapkan masyarakat kelas menengah ke atas untuk dapat berkontribusi juga membantu menggerakan perekonomian hingga stabil, yaitu dengan cara membelanjakan uangnya dan berupaya untuk tidak menabung dulu.

“Saya himbau kepada masyarakat menengah ke atas agar razin berbelanja. Belanja baju, belanja apa ke’ ke UMKM, sering belanja juga ke warung. Jadi, segala rupa pokoknya belanjakan. Pokoknya begini, kelas menengah ke atas, jangan nabung dulu, itu perintah Pak Gubernur,” imbuh Emil saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Senin, (25/10/2020).

Hal ini, kata dia, bukan berarti untuk pemborosan, akan tetapi untuk membantu membangkitkan ekonomi agar tidak terjadi krisis yang berkepanjangan.

“Niatnya kan membantu, sekarang kan banyak UMKM yang hampir mau mati, banyak juga yang di PHK, jadi, tolonglah agar uangnya dibagi-bagikan dulu, dibuang-buang dulu dengan cara dibelanjakan, kan bisa membantu mereka yang pendapatannya sedang menurun,” ucap dia.

Dalam pantauannya, sekarang index tabungan masyarakat kelas menengah atas itu masih terlalu tinggi. Hal ini juga yang menyebabkan perdagangan turun karena menengah ke atas banyak menimbun uang.

“Perdagangan turun karena masyarakat menengah dan menengah ke bawah tidak mampu beli. Makanya dari itu bansos dan tunai itu diberikan oleh Pemerintah,” keluhnya.

Selain itu, masyarakat menengah ke atas yang terlalu banyak menimbun uang berimplikasi pula kepada perbankan yang harus bayar bunga dalam jangka panjang.

“Makanya saya himbau (kepada kelas menengah ke atas), belanjakan uangnya, jangan ditabung dulu. Yang senengnya di otomotif misalnya, belanjakan lah mobil, motor, atau belanja apapun itu, kan nantinya bisa membantu mereka,” pungkasnya. (Rio/Sob)

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB