BANDUNG. bipol.co – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, saat ini Pemerintah tengah berupaya melakukan pemulihan ekonomi dari berbagai sektor.
Upaya yang dilakukan mulai dari penyaluran bantuan sosial (bansos), pencairan tunai dengan jalur bantuan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dan kini, memasuki slema Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), produksi dan para pekerja sudah kembali beraktivitas.
Emil -sapaan akrabnya- selain pemerintah melakukan upaya, diharapkan masyarakat kelas menengah ke atas untuk dapat berkontribusi juga membantu menggerakan perekonomian hingga stabil, yaitu dengan cara membelanjakan uangnya dan berupaya untuk tidak menabung dulu.
“Saya himbau kepada masyarakat menengah ke atas agar razin berbelanja. Belanja baju, belanja apa ke’ ke UMKM, sering belanja juga ke warung. Jadi, segala rupa pokoknya belanjakan. Pokoknya begini, kelas menengah ke atas, jangan nabung dulu, itu perintah Pak Gubernur,” imbuh Emil saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Senin, (25/10/2020).
Hal ini, kata dia, bukan berarti untuk pemborosan, akan tetapi untuk membantu membangkitkan ekonomi agar tidak terjadi krisis yang berkepanjangan.
“Niatnya kan membantu, sekarang kan banyak UMKM yang hampir mau mati, banyak juga yang di PHK, jadi, tolonglah agar uangnya dibagi-bagikan dulu, dibuang-buang dulu dengan cara dibelanjakan, kan bisa membantu mereka yang pendapatannya sedang menurun,” ucap dia.
Dalam pantauannya, sekarang index tabungan masyarakat kelas menengah atas itu masih terlalu tinggi. Hal ini juga yang menyebabkan perdagangan turun karena menengah ke atas banyak menimbun uang.
“Perdagangan turun karena masyarakat menengah dan menengah ke bawah tidak mampu beli. Makanya dari itu bansos dan tunai itu diberikan oleh Pemerintah,” keluhnya.
Selain itu, masyarakat menengah ke atas yang terlalu banyak menimbun uang berimplikasi pula kepada perbankan yang harus bayar bunga dalam jangka panjang.
“Makanya saya himbau (kepada kelas menengah ke atas), belanjakan uangnya, jangan ditabung dulu. Yang senengnya di otomotif misalnya, belanjakan lah mobil, motor, atau belanja apapun itu, kan nantinya bisa membantu mereka,” pungkasnya. (Rio/Sob)