“Harapan kita dengan industri dibangun, 50 persen pasokan kebutuhan aspal nasional itu dari provinsi Sultra khususnya dari Pulau Buton,” ujar Bahlil saat memberikan keterangan pers dalam kunjungan kerja di PT Kartika Prima Abadi Lawele Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Minggu (28/2/2021).
PT Kartika Prima Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan aspal. Menurut dia, pimpinan perusahaan membangun satu pabrik aspal Buton yang berkualitas internasional yang kualitasnya sama dengan produk Pertamina.
“Di Pulau Buton terdapat sumber daya alam kita yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang namanya aspal Buton, namun harus diakui pengelolaannya belum dilakukan secara baik,” ujarnya.
“Bahwa hari ini yang kita resmikan dan kita berikan Tax Holiday itu baru kapasitas 100 ribu per tahun, tapi dalam rencana investasi pada 2024 sudah mencapai 500 ribu ton per tahun, artinya kebutuhan konsumsi nasional 50 persen sudah bisa dihasilkan dari sini (Buton-Sultra),” ujarnya.
Hal itu juga, lanjut dia, adalah sebagai bentuk kepastian pemerintah pusat dalam memastikan investasi daerah jalan guna sebagai tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pertumbuhan ekonomi diwilayah kawasan timur khususnya di Pulau Buton.
Ia juga mengatakan kehadiran pihaknya di Sultra sebagai bentuk implementasi dari undang-undang Cipta Kerja yang aturan turanan peraturan pemerintah-nya (PP) sudah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa proses investasi yang ada di daerah-daerah berjalan, apalagi terkait dengan industri yang melahirkan nilai ekonomi tambah untuk mewujudkan visi besar Bapak Presiden terkait dengan transformasi ekonomi,” katanya.
Pada kunjungan kerja Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia itu, turut hadir Gubernur Sultra Ali Mazi, Bupati Buton La Bakry, Wali Kota Baubau AS Tamrin, sejumlah pejabat Pemprov Sultra, Sekda Buton, Sekda Baubau, dan beberapa pejabat lingkup Pemkot Buton dan Pemkot Baubau. (web/den)