KAB BANDUNG, BIPOL.CO – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB H. Uya Mulyana, dalam resesnya memberi masukan terhadap visi misi Bupati Bandung, khususnya terkait program insentif guru ngaji yang dalam teknisnya ada “kegagalan”.
Uya Mulyana melaksanakan Reses Masa Sidang III Tahun 2022 di titik pertamanya, di gedung serba guna Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Selasa (28/2022).
Selain dihadiri unsur muspika, camat dan kepala desa, H. Uya juga mengundang Pengurus MWC, Ranting NU Muslimat dan Patayat.
“Insentif guru ngaji ini kenapa ada kegagalan. “Dalam artian banyak yang mengundurkan diri katika harus mengajar ngaji di sekolah,” kata legislator PKB ini, .
Uya Mulyana menandaskan, guru ngaji itu sebetulnya bukan profesi, tetapi pengabdian. Namun ketika mereka sudah daftar dan terverifikasi untuk nendapat insentif, mereka dituntut harus ngajar di SD dan SMP sehingga banyak yang mengundurkan diri.
“Mereka yang mungundurkan diri itu dengan berbagai alasan, ada yang punya bayi, ada yang usia sudah ujur, punya pekerjaan tetap yang tidak bisa ditinggalkan dan lain lain,” tuturnya.
Kaitan ini, papar Uya Mulyana, harus ada partisipasi dari pemerintah agar guru ngaji yang ada di tiap-tiap daerah yang mengajar di sekolah, di rumah, madrasah, mushola atu masjid tetap mendapatkan insentif.
Jadi, lanjut dia, bukan gaji, tapi insentif. Kalau insentif mau tidak mau harus bersifat hibah. “Kita nanti melihat insentif guru ngaji ini supaya jadi hibah. Baik hibah ke Forum Guru Ngaji, ke BAZNAS, atau ke Kemenag. Sehingga mereka yang mengajar di sekolah, di madrasah, di rumah, di mushola maupun di Masjid mereka tetap mendapat insentif, ” katanya.
Pesoalan ini, tururnya, harus ada regulasinya dan seperti apa regulasinya akan dibahas di Komisi D dan Kesra.
Selain tentang insentif guru ngaji, dalam kesempatan itu juga H. Uya, menyampaikan program Bupati Bandung pinjaman dana bergulir dan pelatihan bagi warga.
Kepala Desa Cigondewah Hilir Syaiul Huda yang hadir peda reses tersebut berharap agar reses ini benar-benar dimanfaatkan warga untuk menyampaikan aspirasi.
“Segala aspirasi yang disampaikan warga dapat terserap oleh anggota dewan dan direalisasikan oleh eksekutif,” harapnya.
Salah satu yang diaspirasikan warga yaitu perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 100 meter, yang pengajuan telah beberapa kali disampaikan. “Mudah-mudahan dengan reses ini dapat terealisasi tahun di anggaran perubahan atau paling engga tahun depan lah, ” katanya seusai reses.
Selain jalan desa penghubung Cigondewah Hilir dengan Kota Bandung itu, Syaiul pun berharap jembatan penghubung Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung yang melintas di atas jalan tol Padalenyi ada pelebaran. Sebab menurutnya, jembatan itu hanya cukup untuk melintas satu arah sehingga selalu terjadi kemacetan kendaraan pada pagi dan sore hari.
“Mudah-mudahanan dapatn disampaikan oleh anggota dewan, ke depan dapat dibikin dua ruas sehingga tidak terjadi kemacetan, ” harapnya.(deddy)