JAKARTAN, BIPOL.CO – Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Juni Rachman, menyampaikan, jadwal lanjutan Liga 1 2022-2023 bakalan mengikuti rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
“Mungkin nanti waktu kick-off Liga 1 disesuaikan dengan rekomendasi dengan TGIPF, biar tidak terlalu larut malam,” jelas Juni Rachman.
Untuk lanjutan Liga 1 2022, ada sejumlah opsi kick-off, yakni tanggal 18 dan 25 November, serta pada 2 Desember. Itu adalah wacana setelah LIB lakukan rapat dengan 18 klub peserta di Jakarta, Jumat (4/11/22
Sementara PT LIB juga dikabarkan masih menunggu izin dari pemerintah dan kepolisian soal jadwal pertandingan malam hari dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023. Sehingga jadwal pertandingan malam hari belum ada kepastian.
Sebelum distopnya Liga 1 2022-2023, pertandingan yang digelar terlalu malam sering diprotes penggemar. Tapi, PT LIB tak bergeming dan tetap melakukan kick-off pada pukul 20.30 WIB atau semakin larut malam untuk area WITA dan WIT.
Menjawab keresahan penggemar soal hal tersebut, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengaku pihaknya masih menunggu izin dari pemerintah dan kepolisian. Mereka pun akan berkoordinasi terlebih dulu dengan pemegang hak siar Liga 1.
Nantinya, jadwal akan diatur berdasarkan rekomendasi pihak terkait. Karena harus ada pertimbangan matang, supaya ada solusi yang tidak merugikan pihak mana pun.
“Secara umum kami akan lihat skemanya dulu, entah kandang-tandang atau tersentral, lalu baru buat jadwal pertandingan,” kata Sudjarno, Jumat (4/11/22), melansir dari indosport.com.
“Nanti (jadwal) mengacu pada perizinan, jamnya tentu disesuaikan dengan broadcast. Jadi, akan dikoordinasikan bagian dari sana, termasuk skema penonton apabila nanti diizinkan dengan penonton,” imbuhnya.
Survei Suporter
PT LIB diketahui juga sudah membuka komunikasi dengan pemerintah dan kepolisian terkait perizinan untuk lanjutan Liga 1 2022-2023.
Pasalnya, kompetisi harus segera selesai pada 16 April 2023 karena ada Piala Dunia U-20 2023 yang dimainkan di Indonesia pada Mei tahun depan.
Di sisi lain, lembaga independen Football Institute belum lama ini merilis survei terhadap laga malam hari itu untuk melihat respons suporter. Hasilnya, mereka sangat menolak laga larut malam.
Menurut Budi Setiawan selaku Football Institute, 38,3 persen suporter dilaporkan tidak setuju laga larut malam dan 24,8 persen sangat tidak setuju. Hal itu pun patut menjadi catatan buat PSSI dan PT LIB.
Survei itu dilakukan dalam kurun waktu 15-21 Oktober yang melibatkan 1.200 responden dari suporter tersebar di enam kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Malang.
Metode sampling dengan menggunakan multirandom dengan margin error 2,83 persen dan confident interval 95 persen, sehingga hasilnya cukup valid.(deddy)