BIPOL.CO, BANDUNG — Belakangan santer Ridwan Kamil akan berlabuh ke Partai Golkar. Hal itu pun tidak dibantah Gubernur Jawa Barat ini.
Sebelumnya, Ridwan Kamil sempat mengakui selama ini belum berpartai.
“Saya selama ini, sampai hari ini, belum berpartai. Dalam perjalanan memimpin, banyak dinamika yang kurang kondusif kalau saya belum berpartai. Ada program terdiskon, tidak terargumentasikan dengan baik di parlemen,” jelasnya, dikutip dari Kompas, 18 Mei 2022.
Pada 2013, Emil diusung oleh PKS dan Gerindra berpasangan dengan Oded Muhammad Danial sebagai calon wali kota Bandung dan berhasil memenangkan pilkada.
Lalu, pada 2018, Partai Nasdem, Hanura, PPP, dan PKB yang mengantarnya ke kursi nomor satu di Jawa Barat, berpasangan dengan Uu Ruzhanul.
Belakangan ini, Emil kembali muncul dengan petinggi-petinggi partai politik.
Ia diketahui sowan ke Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada Minggu (15/5/2022).
Ia juga mengaku sempat bertandang ke kediaman Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem, Siswono Yudo Husodo.
Namun, ia menegaskan bahwa pertemuan-pertemuan itu tak ada hubungannya dengan masa depan partai politik yang bakal ia tuju.
Baru-baru ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui sudah semakin dekat menjadi kader Partai Golkar jelang Pemilu 2024. Menurutnya, proses menjadi kader hanya tinggal difinalisasi.
“Ya kurang lebih arahnya ke sana. Masalah waktu sedang disinkronisasi, finalisasi. Nanti dikabari di hari H-nya,” kata Ridwan Kamil di Tasikmalaya, Jawa Barat, seperti dilansir dari CNNIndonesia, Sabtu (14/1).
Orang yang akrab disapa Emil itu belum mau bicara banyak soal kans menjadi capres atau cawapres usai menjadi kader Golkar. Meski demikian, ia tidak menutup kemungkinan untuk maju di Pilpres 2024.
“Mau jadi tidak jadi, takdir Allah SWT, mau dengan siapa, takdir Allah SWT,” kata dia.
Sejauh ini, Emil mengaku masih ingin fokus menjalani tugas sebagai Gubernur Jawa Barat. Dia mengatakan ada 25 proyek yang akan diresmikan.
“Banyak sekali (proyek pembangunan), menandakan kami bukan pemimpin yang malas, kami pemimpin yang kerja keras. Kalau ada ketidaksempurnaan tentu kita perbaiki,” kata Emil.
Menurut Emil, pemimpin harus melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin. Dia yakin elektabilitas akan naik dengan sendirinya lantaran masyarakat melihat dari kinerja seorang pemimpin.
“Jadi pejabat hari ini mah yang penting kerja, meresmikan, membuktikan. Nanti masyarakat juga mengapresiasi. Ketemu masyarakat bapak dadah, bapak selfie. Kita elektabilitas naik. Jadi tidak perlu banyak pencitraan. Kerja saja,” kata Emil.
Diketahui, masa jabatan Ridwan Kamil akan habis pada 5 September mendatang usai menjabat sejak 2018 lalu. Sejauh ini Ridwan Kamil juga kerap masuk dalam daftar kandidat capres yang memiliki elektabilitas mumpuni.(deddy)