Purwakarta Bergemuruh, 11 Tahun Festival Bedug di Malam Takbiran

- Editor

Senin, 24 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Festival Bedug di Purwakarta (Foto: Purwakartakab.co.id)

Festival Bedug di Purwakarta (Foto: Purwakartakab.co.id)

BIPOL.CO, PURWAKARTA – Suara bedug bergemuruh di Purwakarta. Nada irama puluhan beduk dan alunan merdu takbir lebaran bersahutan dengan indah membahana dan menggema hingga ke seantero sudut-sudut kota. Kemeriahan suasana malam takbiran itu demikan kuat terasa.

Suasana itulah nampak dalam Festival Dulag (beduk) salah satu tradisi Warisan Nusantara dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Jumat malam, 21 April 2023.

Acara yang dipusatkan di Alun-alun Pasanggrahan Padjajaran, Komplek Pemda Purwakarta itu berhasil menyedot antusiasme ribuan warga masyarakat yang datang dari pelosok Purwakarta dan daerah lain sekitarnya. Rintik hujan yang turun tak mampu menyurutkan mereka hingga akhir acara.

Ratusan peserta festival silih berganti mempertontonkan atraksinya. Berbagai keahlian menabuh beduk demikian enerjik dalam mengiringi takbir dengan lengkingan suara berirama syahdu dan merdu. Harmoni yang indah tercipta, menyemarakan malam takbiran yang luar biasa, membuat sumringah dan riang gembira warga Purwakarta.

Bupati: Tradisi dari Sunan Kalijaga

Festival yang dibuka langsung Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika itu menghadirkan banyak atraksi berkesenian yang mempesona. Para peserta mempersiapkan diri dengan berbagai koreografi dan kostum yang indah dan enak dipandang mata.

Secara rutin Pemkab Purwakarta memang selalu memeriahkan malam takbiran dengan beduk dan takbir melalui festivalnya. Apalagi beduk sangat berjasa terhadap penyebaran Islam melalui proses akulturisasi budaya.

“Festival Dulag kami selenggarakan selain sebagai ikhtiar menyemarakan malam takbiran lebaran, juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi masyarakat dan  tangung jawab kita melestarikan beduk sebagai warisan nusantara yang berjasa besar dalam syiar agama Islam,” kata Bupati Anne disela-sela festival tersebut.

Kisah kehadiran beduk itu sendiri di jagat nusantara terbagi dalam sejumlah versi. Salah satunya adalah versi beduk yang saat ini dikenal luas awalnya merupakan pemberian Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok saat masuk ke Nusantara melalui Semarang pada abad 15.

Versi lain dari awal populernya beduk di tanah nusantara adalah berkat ide dari kejeniusan Sunan Kalijaga, yang mengakulturasi beduk sebagai produk budaya dari India dan Cina itu untuk digunakan memanggil orang untuk salat.

Saat itu, jika panggilan waktu salat hanya mengandalkan suara azan maka jangkauan suaranya kurang terdengar secara lebih luas, karena meski ada masjid di Abad 15 namun teknologi pengeras suara belum ada.

“Beduk menjadi pilihan yang sangat cerdas sekaligus berseni tinggi. Tradisi yang diwariskan dari Kanjeng Sunan Kaijaga itu sudah seharusnya kita rawat dan kita jaga dengan baik. Ini harus jadi tanggungjawab kita bersama. Pemkab Purwakarta mencoba ikut membantu mefasilitasinya lewat festival ini,” kaa Anne.

Menurut Bupati Anne, dengan melestarikan beduk, maka kita juga memberikan penghormatan kepada Sunan Kalijaga. Terlebih proklamator dan pendiri bangsa ini berhubungan erat dengan salah satu wali songo yang dikenal sangat menguasai ilmu seni yang sangat tinggi tersebut.

“Banyak pihak yang menjelaskan bahwa Sunan Kalijaga juga merupakan leluhur dari Ayahandanya Bung Karno. Jadi bagaimana tidak luar biasa sosok  Bung Karno ini, ayahandanya masih keturunan Sunan Giri dan Ibunya keturunan Sunan Kalijaga,” katanya.

Sehingga lanjut Bupati Anne, melestarikan beduk ini memiliki makna yang sangat mendalam. Bagaimana kita sebagai Bangsa Indonesia sangat mengapresiasi orang-orang yang berjasa terhadap Nusantara.

Terkait Idul Fitri tahun 1444 Hijriah ini, Bupati Anne pun mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak bereuforia secara berlebihan. “Idul Fitri merupakan hari kemenangan, sangat wajar jika bergembira. Namun banyak juga saudara-saudar kita yang sedang kesusahan yang harus kita  bantu dan kita doakan agar bisa mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapinya,” katanya.

Pada malam Idul Fitri ini, banyak juga lanjut Bupati Anne, mereka yang terbaring di rumah sakit-rumah sakit. Ada pula yang tidak memiliki baju baru atau makanan enak untuk merayakan Idul Fitri.

“Di sinilah peran kita sebagai manusia untuk membantu sesama. Saya juga memohon maaf kepada masyarakat Purwakarta apabila masih ada yang mengalami kesusahan. Namun saya berjanji akan membantu sebisa mungkin dengan cara terus memajukan perekonomian di Purwakarta,” kata Bupati Anne Ratna Mustika.

Diketahui sudah 11 tahun Purwakarta rutin mengadakan festival takbiran ini. Meski selalu meriah, namun Pemkab Purwakarta terlebih dahulu selalu mengutamakan kebutuhan warganya.

ASN Turut Terlibat

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Mohamad Ramdhan mengatakan, selain bersifat memperkuat aspek religiusitas dan memperkokoh tali silaturahmi masyarakat, festival beduk juga merupakan kegiatan yang menarik minat banyak wisatawan.

“Festival beduk ini memimiliki banyak manfaat, selain menjaga nilai-nilai tradisi, juga bisa menarik minat wisatawan datang ke Purwakarta. Itu sangat  berdampak pada baik pada perekonomian masyarakat dan daerah,” kata Ramdhan.

Ramdhan mengatakan, ratusan peserta  dalam festival beduk ini berasal dari ASN berbaai organisasi perangkat daerah (OPD) jajaran Pemkab Purwakarta, perusahaan BUMN maupun BUMD, unsur kecamatan dan desa serta berbagai komuintas di masyarakat

“Dalam festival kali ini para ASN dari 30 Perangkat OPD dan 17 Kecamatan di wilayah Kabupaten Purwakarta ikut terlibat aktif sebagai peserta. Sementara peserta lainnya datang dari unsur perusahaan BUMN dan BUMD serta unsur masyarakat. Kehadiran mereka sangat membantu memeriahkan festival beduk ini,” ujar Ramdhan.(Adr)

Editor: Deddy

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB