BIPOL.CO, BANDUNG – Mewakili Bupati Bandung, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Cakra Amiyana menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah untuk mendukung program penurunan stunting.
Hal tersebut terungkap pada kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tahun 2023 Kabupaten Bandung yang di gelar di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Selasa (23/5).
Cara Amiyana mengatakan, jumlah penduduk Kabupaten Bandung mencapai sekitar 3.7 jiwa dari jumlah tersebut hampir sepertiga adalah generasi muda atau milenieal. Hal ini menunjukan bahwa generasi muda merupakan potensi yang sangat penting, generasi penerus masa depan bangsa, penentu kualitas sumber daya manusia yang akan menjadi pilar utama pembangunan nasional di masa yang akan datang. Sehingga perlu ditingkatkan kualitasnya dan mendapat perlindungan secara sungguh-sungguh dari semua elemen masyarakat.
“Maka, melalui Rakerda Bangga Kencana dengan mengusung tema “Penguatan Sinergitas dan Kolaborasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting dalam Mendukung Kabupaten Bandung semakin Bedas tahun 2023”, selain sebagai sarana evaluasi hasil kegiatan capaian program tahun 2022, saya berharap akan terbangun komitmen dan sinergitas seluruh OPD dalam menyukseskan program bangga kencana dan program percepatan penurun stunting di Kabupaten Bandung tahun 2023, sebagai upaya pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas SDM bagi pembangunan,” katanya yang hadir mewakili.Bupati Bandung.
Pada rapat kerja daerah tersebut, dilakukan evaluasi dan membahas pelaksanaan program keluarga berencana, sejauh mana hasil yang dicapai, serta menyusun langkah kegiatan operasional pada tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, forum rapat tersebut menurut Cakra Amiyana,, dapat dijadikan media untuk saling memberi masukan dan dukungan bagi sektor terkait dalam penanganan keluarga berencana demi peningkatan kualitas pelayanan dan perluasan jangkauan dalam pelaksanaannya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung Muhamad Hairun menjelaskan, berdasarkan data dari survey Status Gizi Indonesia (SSGI), kasus stunting di Kabupaten Bandung turun 6,1 persen, yaitu dari 31,1 persen di tahun 2021 menjadi 25 persen di tahun 2022. Sementara, untuk tahun 2023 kita targetkan kasus stunting mengalami penurunan hingga menjadi 18 persen dan tahun 2024 menjadi 16 persen dari target nasional 14 persen.
Untuk itu menurutnya, dalam menekan stunting di Kabupaten Bandung, tentunya memerlukan perhatian dan penanganan yang komprehensif dari berbagai pihak bersama unsur pentahelix. Hal ini penting karena penanganan stunting merupakan kunci dari pembangunan manusia yang berujung pada terwujudnya sumber daya manusia unggul di tahun 2045.
“Perlu kerja bersama dalam upaya penurunan stunting. Melalui program bangga kencana dan akselerasi penurunan stunting berdampak pada empat hal konkret yaitu memastikan indikator keberhasilan program penurunan stunting harus tepat dan menggambarkan hasil, memastikan sasaran masyarakat dalam program percepatan penurunan stunting datanya sudah ditetapkan secara tepat dengan akselerasi program yang terukur dan terarah, memastikan tercipta collaborative working dalam pelaksanaan program tersebut dan kami akan melakukan pemantauan secara aktif keberhasilan program ini, agar program yang dijalankan bisa terlaksana secara efektif, “ pungkas Hairun.(adr)
Editor: Deddy