Ini Sejumlah Temuan Komnas HAM dalam Kerusuhan Rempang

- Editor

Sabtu, 23 September 2023 - 17:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menit Terkahir, Gol Ciro Alves Bawa Kemenangan Persib Atas Bhayangkara FC
Persib

Menit Terkahir, Gol Ciro Alves Bawa Kemenangan Persib Atas Bhayangkara FC Persib

BIPOL.CO, JAKARTA – Komnas HAM telah melakukan investigasinya soal kerusuhan di Pulau Rempang dan menemukan sejumlah barang bukti.

Mengutip dari Tempo, Komnas HAM selain menemukan selongsong gas air mata, bayi yang terimbas gas air mata, ada juga posko-posko pelayanan terpadu yang dikeluhkan masyarakat di sana.

Komisioner Mediasi Komnas HAM Prabianto Mukti Wibowo mengatakan, posko layanan terpadu, awalnya menurut BP Batam digunakan untuk pelayanan masyarakat yang ingin menandatangani persetujuan relokasi untuk proyek Rempang Eco-City. Namun, posko yang ada di titik-titik strategis itu menurut Prabianto faktanya dipakai untuk pos aparat Polri dan TNI.

“Tetapi faktanya memang posko ini kemudian menjadi markas aparat kepolisian dan TNI, ini dikeluhkan oleh para warga karena menimbulkan keterbatasan ruang gerak warga,” kata Prabianto di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023.

Bahkan, kata dia, ada juga yang melaporkan aparat TNI-Polri itu melakukan kunjungan door to door untuk meminta warga Rempang menandatangani pernyataan kesediaan mereka untuk relokasi.

Akibat Gas Air Mata

Komnas HAM dalam kunjungannya ke Pulau Rempang beberapa waktu lalu menemukan ada lima selongsong gas air mata yang ditemukan. Prabianto menjelaskan, selain di atap sekolah, selongsong tersebut ditemukan di halaman dan belakang sekolah, namun mengapa lima selongsong tersebut ditemukan di tempat tersebut masih terus mendalami.

“Jadi tadi dikatakan perlu pendalaman, apakah itu dipasang atau kah memang sengaja penembakan, tapi kalau sementara dugaan kami tidak ada kesengajaan aparat untuk menembakkan ke sekolah, karena kami juga tanyakan ke guru maupun warga, memang tidak ada aparat yang masuk ke halaman sekolah, dugaan-dugaan tadi memang perlu didalami,” kata Prabianto.

Soal gas air mata yang sampai ke sekolah, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Putu Elvina, menyampaikan keterangan yang mereka dapat dari Polres Balerang bahwa penggunaan gas air mata tidak diarahkan secara khusus ke lokasi SDN 24 Galang dan SMP Negeri 22 Galang. Namun karena hembusan angin maka gas air mata tidak dapat terhindarkan masuk ke lingkungan sekolah dan menimbulkan dampak kepada siswa dan guru.

Menurut keterangan Putu, Polresta Balerang juga telah melakukan upaya trauma healing kepada siswa-siswa SD 24 Galang dan SMP Negeri 22 Galang dengan melibatkan psikolog dan tenaga profesional sebagai upaya pemulihan psikologis terhadap siswa yang terdampak peristiwa konflik masyarakat Pulau Rentang pada 7 September 2023.

Ia menyebut, pihaknya juga mendengarkan keterangan dari pihak sekolah, yang pertama adalah dari pihak SMP 22 Galang, Berdasarkan informasi dari kepala sekolah yang mereka temui, gas air mata masuk ke lingkungan sekolah berasal dari hutan atau di area yang berada di depan SMP 22 Galang yang berjarak sekitar 30 meter dari gedung sekolah, jadi dari titik bentrokan itu ke SMP itu butuh sekitar 30 meter.

Kepala SMP 22 Galang tersebut juga menyatakan bahwa terdengar tiga kali dentuman dari hutan di depan SMP 22 Galang dan menyebabkan gas air mata masuk ke lingkungan sekolah. Selain itu, kepala sekolah juga menyebut terdapat sepuluh siswa dan satu orang guru yang harus dilarikan ke faskes terdekat untuk mendapatkan pertolongan karena mengalami sesak nafas yang hebat pusing mual dan beberapa siswa pingsan.

“Berdasarkan informasi dari kepala sekolah pascaperistiwa 7 September banyak siswa yang masih merasa takut untuk kembali ke sekolah sehingga kehadiran mereka  sesudah peristiwa terjadi tidak mencapai 100% hingga kemudian ke kunjungan kita kehadiran siswa juga belum mencapai 100%,” ujarnya.(*)

Berita Terkait

Polda Sumut Tangkap Pria Diduga Hina Nabi dan Minta Israel Bantai WNI di Palestina
MUI Minta Polisi Usut Ormas Adat Pasukan Manguni yang Diduga Lakukan Anarkis Terhadap Aksi Solidaritas Palestina
Timnas AMIN Sebut Tokoh yang Tolak Gabung Karena Komunikasi Belum Selesai
Raker Apdesi, Aliansi Peduli Pemilu: Tapi yang Diundang Menhan
Di Hadapan Ribuan Kades, Prabowo: Tolong Dicatat Saya Tidak Minta Dukungan Kepala Desa Jabar di Sini Tapi Saudara Tidak Lupa Saya
Ahmad Sahroni Katakan: Firli Bahuri Inisiatif Sendiri Harusnya Mundur, Dewas KPK Dinilai Lemah
Polisi Tetapkan Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan SYL
Jenderal Agus Subiyanto Resmi Dilantik Sebagai Panglima TNI

Berita Terkait

Selasa, 28 November 2023 - 15:09 WIB

Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi Proyek Smart City Kota Bandung

Minggu, 26 November 2023 - 19:06 WIB

MUI Minta Polisi Usut Ormas Adat Pasukan Manguni yang Diduga Lakukan Anarkis Terhadap Aksi Solidaritas Palestina

Minggu, 26 November 2023 - 15:04 WIB

Timnas AMIN Sebut Tokoh yang Tolak Gabung Karena Komunikasi Belum Selesai

Jumat, 24 November 2023 - 14:37 WIB

Raker Apdesi, Aliansi Peduli Pemilu: Tapi yang Diundang Menhan

Jumat, 24 November 2023 - 14:30 WIB

Di Hadapan Ribuan Kades, Prabowo: Tolong Dicatat Saya Tidak Minta Dukungan Kepala Desa Jabar di Sini Tapi Saudara Tidak Lupa Saya

Kamis, 23 November 2023 - 13:52 WIB

Ahmad Sahroni Katakan: Firli Bahuri Inisiatif Sendiri Harusnya Mundur, Dewas KPK Dinilai Lemah

Kamis, 23 November 2023 - 08:18 WIB

Polisi Tetapkan Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Tersangka Pemerasan SYL

Rabu, 22 November 2023 - 12:30 WIB

Jenderal Agus Subiyanto Resmi Dilantik Sebagai Panglima TNI

Berita Terbaru

EKBIS

DKPP KBB, Gelar Gerakan Pangan Murah di Padalarang

Selasa, 28 Nov 2023 - 12:23 WIB