Ketika Darurat Sampah, RW 14 Sukapura Kota Bandung Sukses Produksi Pupuk Kompos

- Editor

Jumat, 29 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BIPOL.CO, BANDUNG – Menghadapi tantangan sampah di Bandung Raya, warga Taman Rafflesia RW 14 Kelurahan Sukapura Kota Bandung menunjukan konsistensinya mengolah sampah organik. Sejak 2019, warga konsisten memproduksi pupuk kompos dari olahan sampah.

Ketua RW 14 Sukapura sekaligus pengelola Kang Pisman (Kurang, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah), Ana Meilina mengatakan, setiap warga di RW 14 sudah menerapkan Kang Pisman sejak 2019. Tepatnya setelah Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengunjungi wilayahnya. Saat itu ia sempat bertanya tentang Kang Pisman.

“Dari yang awalnya hanya ditimbun, akhirnya melalui ibu Melinasari (Lurah Sukapura), kami berkolaborasi hadirkan CSR dari TJSL PT Pindad. Kami memperoleh mesin pencacah, komposter dan bangunan kompos. Berkat itulah pengolahan sampah di wilayah kami berjalan dengan baik sampai saat ini,” ungkapnya.

Berkat adanya mesin pencacah dan komposter ini warga RW 14 Sukapura bisa memanfaatkannya dengan menjual produk pupuk kompos.

“Di wilayah kami ada ruang terbuka hijaunya, jadi banyak sampah dedaunan. Semua kami arahkan untuk dicacah menggunakan mesin penggiling dan mesin komposter. Selama 1,5 bulan kita timbun barulah menjadi kompos yang siap dipakai,” katanya.

Ana menjelaskan, kompos produksi warga ternyata berkualitas. Hingga akhirnya, produksi kompos diintegrasikan dengan program Buruan Sae.

“Kompos rafflesia kita jual ke warga dengan harga Rp15.000 per pak. Dari hasil penjualan itu untuk biaya petugas dan operasional,” tuturnya.

Yeni, salah seorang warga RW 14 Sukapura mengapresiasi dan antusias terhadap penerapan program Kang Pisman ini.

“Di RW 14 sudah ada pengolahan kompos dan sampah-sampah rumah tangga dipisahkan. Lalu tinggal disetor ke tempat pengolahan kompos atau biasanya ada pengambilan sampah di hari Senin, Kamis dan Sabtu,” ungkap Yeni. (rdp*)

Menghadapi tantangan sampah di Bandung Raya, warga Taman Rafflesia RW 14 Kelurahan Sukapura Kota Bandung menunjukan konsistensinya mengolah sampah organik. Sejak 2019, warga konsisten memproduksi pupuk kompos dari olahan sampah.

Ketua RW 14 Sukapura sekaligus pengelola Kang Pisman (Kurang, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah), Ana Meilina mengatakan, setiap warga di RW 14 sudah menerapkan Kang Pisman sejak 2019. Tepatnya setelah Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengunjungi wilayahnya. Saat itu ia sempat bertanya tentang Kang Pisman.

“Dari yang awalnya hanya ditimbun, akhirnya melalui ibu Melinasari (Lurah Sukapura), kami berkolaborasi hadirkan CSR dari TJSL PT Pindad. Kami memperoleh mesin pencacah, komposter dan bangunan kompos. Berkat itulah pengolahan sampah di wilayah kami berjalan dengan baik sampai saat ini,” ungkapnya.

Berkat adanya mesin pencacah dan komposter ini warga RW 14 Sukapura bisa memanfaatkannya dengan menjual produk pupuk kompos.

“Di wilayah kami ada ruang terbuka hijaunya, jadi banyak sampah dedaunan. Semua kami arahkan untuk dicacah menggunakan mesin penggiling dan mesin komposter. Selama 1,5 bulan kita timbun barulah menjadi kompos yang siap dipakai,” katanya.

Ana menjelaskan, kompos produksi warga ternyata berkualitas. Hingga akhirnya, produksi kompos diintegrasikan dengan program Buruan Sae.

“Kompos rafflesia kita jual ke warga dengan harga Rp15.000 per pak. Dari hasil penjualan itu untuk biaya petugas dan operasional,” tuturnya.

Yeni, salah seorang warga RW 14 Sukapura mengapresiasi dan antusias terhadap penerapan program Kang Pisman ini.

“Di RW 14 sudah ada pengolahan kompos dan sampah-sampah rumah tangga dipisahkan. Lalu tinggal disetor ke tempat pengolahan kompos atau biasanya ada pengambilan sampah di hari Senin, Kamis dan Sabtu,” ungkap Yeni. (Ads)

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB