BIPOL.CO, BANDUNG – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024 mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Badan Kesbangpol) melaksanakan pendidikan politik terhadap masyarakat luas, di antaranya dengan sasaran para pelajar sebagai pemilih pemula untuk mensukseskan pesta demokrasi tersebut.
Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung melaksanakan pendidikan politik secara berkesinambungan, seperti yang dilaksanakan pada Selasa 14 November 2023 lalu di Hotel Grand Sunshine Resort and Convention Soreang.
Pelaksanaan pendidikan politik bagi para pelajar tingkat Kabupaten Bandung tahun 2023 itu dengan menghadirkan sebanyak 250 siswa yang merupakan kalangan pelajar SMA/SMK. Ratusan pelajar itu berasal dari berbagai sekolah di Kabupaten Bandung.
Pendidikan politik itu dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mewakili Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung Bambang Sukmawijaya juga berada di tengah-tengah pelajar dalam memberikan edukasi pendidikan politik tersebut.
Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung juga turut menghadirkan narasumber, yaitu Termana dari Praktisi Yayasan Prabu (Parasanda Bumi Pertiwi) yang menyampaikan materi tentang “Bahaya Penyebaran Ideologi Menyimpang dalam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia”.
Narasumber lainnya Dr. Mas Halimah dari Akademisi UNPAD yang membahas tentang “Peran Kaum Muda Dalam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia”.
Selain itu hadir dari Komisioner KPU
KPU Kabupaten Bandung menyampaikan materi tentang Pelaksanaan Demokrasi dan Pemilihan Umum di Indonesia. Sedangkan dari Bawaslu Kabupaten Bandung membahas tentang “Peran Kaum Muda Dalam Pengawasan Pemilihan Umum”.
Cakra Amiyana mengungkapkan bahwa pendidikan politik bagi pelajar tingkat Kabupaten Bandung ini bertujuan untuk membentuk rakyat menjadi melek politik, sadar politik, lebih kreatif dan mampu berpatisipasi dalam kegiatan politik serta pembangunan dalam bentuknya yang positif.
“Pendidikan politik merupakan kebutuhan bagi setiap orang sebagai insan politik agar dapat menentukan sikap secara rasional dan dapat dipertangungjawabkan dan menjadi partisipasi politik yang berkualitas,” kata Cakra Amiyana didampingi Bambang Sukmawijaya dalam keterangannya di Soreang, Jumat (17/11/2023).
Ia mengungkapkan pendidikan politik merupakan metode yang cukup efektif untuk mencegah potensi konflik sosial dalam kegiatan politik.
“Dimana kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen sangat rentan menimbulkan terjadinya pengkotakan dalam masyarakat yang berakibat terhadap timbulnya situasi politik yang tidak kondusif yang akhirnya dapat menjadi pemilu munculnya konflik sosial,” tutur Cakra.
Menurutnya, Pemkab Bandung melalui Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung mempunyai tugas dan fungsinya. Di antaranya memfasilitasi kegiatan pendidikan politik bagi generasi muda.
“Oleh karena itu, melalui penyelenggaraan pendidikan politik bagi generasi muda ini diharapkan para generasi muda atau gen z dan kaum milenial memiliki kecerdasan politik dengan nilai budaya dan etika politik yang memadai. Sehingga tidak lagi menjadi obyek dalam pemilu, tetapi menjadi subyek yang kritis dalam menentukan pilihan politiknya,” ujarnya.
Cakra berharap melalui kegiatan pendidikan politik itu dapat menambah wawasan, daya analisa dan penelaahan terhadap fenomena kehidupan politik yang demokratis sebagai proses peningkatan peran serta masyarakat.
“Khususnya bagi generasi muda dalam kehidupan berpolitik dengan mendorong terciptanya mekanisme komunikasi politik yang sehat, dinamis dan bertangungjawab dalam upaya terwujudnya masyarakat yang demokratis, harmonis, partisipatif, berkeadilan dan beradab berdasarkan Pancasila,” jelas Cakra.(ads)