BIPOL.CO, BANDUNG – Anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Uya Mulyana langsung menyambangi sebuah sekolah swasta tingkat menengah di Kecamatan Margahayu.
Anggota dewan dari Fraksi PKB sengaja databg je sekolah bersangkutan guna mengklarifikasi kaitan berita yang ditayangkan di sebuah media online. Yaitu soal keluhan seorang siswa yang harus melunasi sejumlah administrasi, ketika akan ujian, sementara orang tuanya tidak mampu.
Menurut Uya Mulyana, sebelum datang ke sekolah, ia sengaja mendatangi orang tua siswa untuk memastikan bahwa siswa tersebut memang dari keluarga tidak mampu.
“Saya datang ke rumah orang tua siswa tersebut. Ini memang harus menjadi sebuah tanggung jawab, tanggungjawab negara dan pimpian. Kebetulan saya naik jadi anggota dewan,0itu harus menjadi perhatian, ” kata H. Uya Mulyana saat mendatangi sekolah tersebut, Rabu (6/12/2023).
H. Uya mengatakan, dari obrolan dengan siswa, ada siswa yang semangat belajar tetapi orang tuanya tidak mampu membiayai meski sudah berusaha, tapi tidak bisa memaksakan diri, sedangkan anaknya harus terus sekolah.
“Sehingga saya silaturahmi, negosiasi dengan sekolah. Alhamdulillah sekarang clear tidak ada apa-apa,” katanya.
H. Uya memahami, merasakan bagaimana mengelola sekolah swasta, karena ia juga mengelola Yayasan Pondok Pesantren Darul Maarif. ” Sekarang kan kadang-kadang masih ada masyarakat “ngagampilkeun” ke sekolah. Sudah ilmunya didapat, pas urusan bayar susah. Ini sebuah tantangan ,” ucap H Uya.
“Semua harus berpikir, bagaimana mereka yang mampu jangan seperti yang kurang mampu. Karena , kalau misalkan saya tangani hari ini yang tidak mampu, terdengar oleh yang mampu ujungnya kan minta disamakan. Ini sebuah tantangan juga, ” katanya.
Dari Fraksi PKB, imbuh H. Uya, baik provinsi maupun pusat sangat tanggap terhadap hal ini. Sehingga, bagaimana nanti mengatasi yang betul-betul tidak mampu, agar bisa menyelesaikan pendidikan sampai ujian,” imbuhnya.
Uya Mulyana juga mengaku, bukan kali ini saja menhdapai persoalan seperti ini, tetpi suadah banyak warga yang datang mengeluh.
“Yang sudah keluar selolah ingin bekerja, tapi ijazah ditahan di sekolah sawata,” kata H. Uya. Untuk hal seperti itu, ia meminta bukti berapa yang harus dibayar ke sekolah, asal keteranngan itu,
Untuk mencari anggarannya kan ada di Baznas, dan memanfaatkan peluang lainnya, ” katanya.
Ia juga menyampakan terima kaksih kepada Ketua Fraksi PKB DPR RI H. Cucun Ahmad Syamsuridjal yang begitu tanggap terhadap hal eperti ini.
“H. Cucun bisa menbantu secara pribadi . Bahkan, jIka ada permasalahan dengan administrasi sekolah, Beliau minta momer rekening sekolah untuk dibereskan kalau memang orang tua siswa tidak mampu.(ads)