BIPOL.CO, JAKARTA – Debat kedua Pilpres 2024, menghadirkan calon wakil presiden. Plus minus terungkap dari tiga cawapres yang beradu gagasan di acara debat tersebut.
Cawapres Gibran yang berpasangan dengan Prabowo banyak disorot dalam momen acara itu. Beberapa pernyataan Gibran Rakabuming saat debat cawapres menjadi perhatian banyak orang.
Selain istilah SGIE yang dilontarkan untuk Cak Imin, pernyataan Gibran Rakabuming mengenai kunjungan wisata Solo melebihi Jogja juga turut menjadi perhatian.
Karena hal ini Gibran Rakabuming bahkan diprediksi tidak akan mendapatkan suara alaias jeblok dari warga Jogja.
Gibran Rakabuming mengklaim jika kunjungan wisatawan di Kota Solo lebih tinggi daripada Kota Jogja saat Idul Fitri 2023 lalu.
Hal itu dipaparkan Gibran saat dirinya menjawab pertanyaan dari Cak Imin.
“Kemarin waktu Idul Fitri, kunjungan wisatawan ke Solo melebihi Jogja, itu impact-nya,” terangnya, dikutip dari situs Kilat.com.
Niat hati menunjukkan hasil kinerjanya, namun pernyataan Gibran itu dinilai kurang tepat oleh seorang aktivis, Husin Shihab.
Dilansir Kilat.com dari akun media sosial X @HusinShihab, aktivis itu menilai jika langkah Gibran membandingkan Solo dengan Jogja adalah kesalahan fatal.
Hal ini dikarenakan status Solo yang hanya sebagai kota biasa namun dibandingkan dengan Jogja yang notabene adalah Daerah Istimewa.
“Gibran bawa2 Jogja dan membandingkan dengan Solo di debat Cawapres itu fatal. Cenderung rasis, ya masa Solo sebagai kota biasa mau dibandingkan dengan Daerah Istimewa?,” terangnya.
Oleh karena itulah, Husin memprediksi jika akibat pernyataan itu Gibran berpotensi tidak akan mendapatkan suara dari warga Jogja.
Jikapun ada yang mendukung atau memberikan suara untuk Gibran, aktivis itu menduga dilakukan oleh simpatisan sang Wali Kota saja.(ads)