BIPOL.CO, KOTA CIMAHI – Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei baik itu internal partai maupun eksternal nama Dikdik Suratno Nugrahawan yang saat ini menduduki jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) kota Cimahi masih tetap mengungguli calon walikota yang lain seperti yang telah disurvei oleh lembaga Indonesia Strategic Institute dan Poltracing, dari hasil survei ini membuktikan bahwa kinerja Dikdik selama menjadi sekda dan Pj. Wali Kota Cimahi cukup sukses dan diterima oleh masyarakat jika dibandingkan dengan calon walikota yang lainnya.
Pakar ilmu pemerintahan yang sempat menjadi Kepala Deputi Kajian Kinerja Administrasi Pembangunan dan otomasi Administrasi Negara Drs.Desi Fernanda M.Soc.Sc mengatakan bahwa nama yang kuat menjadi calon walikota itu sudah tidak aneh lagi .
“Bagi saya sudah tidak aneh lagi, karena sepertinya sudah dibangun sejak menjadi Pj.Wali Kota , baik itu Dikdik Suratno dan Ngatiyana, meskipun Ngatiyana punya track record yang bagus tapi sepertinya kurang mengakar secara budaya sosial, beliau kuat ikatan budaya sosial ” Ngapak ” nya yang memang cukup banyak di kota Cimahi, katanya.
Sebagai pakar pemerintahan dan mengantarkan kota Cimahi menjadi kota otonom bersama orang tuanya alm Drs.Dann Sugandha MPA dan Sekber Co, Desi menilai sepanjang perjuangan calon walikota memiliki nilai integritas mempunyai jiwa kepemimpinan yang jujur adil dan fokus membangun kota Cimahi lebih baik dan maju tentunya sudah pasti kita mendukungnya.
“Tetapi kita akan mengambil sikap menolak calon walikota yang muncul dari keluarga dinasti karena selama tiga periode menjadi walikota mereka tersandung dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, jadi himbauan saya lebih baik mereka tiarap dulu,” tegas Desi Fernanda.
“Pernyataan saya ini semua masyarakat melihat dengan fakta bukan hal yang bohong mereka rakus dengan kekuasaan, saya turut sedih melihat kepentingan politik membawa cimahi masuk dalam jebakan hingga terjadi OTT oleh KPK selama 3 periode walikota ini sangat memalukan, saatnya sekarang jangan lagi ada dendam politik, bersainglah secara sehat dan objektip, kita serahkan kepada masyarakat yang lebih cerdas menilai dan mempelajari latar belakang dan pola kepemimpinan calon walikota. Jangan asal coblos hanya dengan janji dan iming iming memberikan uang,” harapan Desi Fernanda. (Rent).