BIPOL.CO, KAB. BOGOR – Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Bogor berkolaborasi dengan United States Agency for International Development (USAID), melakukan edukasi terhadap penderita Tuberkulosis (TB) dan masyarakat yang kontak erat langsung dengan penderita TB, berlangsung di Puskesmas Cileungsi, Kabupaten Bogor, Kamis (13/6/2024).
Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam mencegah penularan penyakit TB melalui metode pemberian obat atau Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
FE PPM Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Dessi menuturkan, temu TPT yang disponsori oleh USAID Project Hope untuk prevent Tuberkulosis adalah salah satu intervensi dari pemerintah untuk bisa mencapai tujuan bersama yaitu eliminasi Tuberkulosis di tahun 2030.
“PTP ini sangat penting karena setiap orang yang sakit Tuberkulosis pasti memaparkan bakteri Tuberkulosis ke orang-orang di sekitarnya. Tapi orang di sekitarnya bisa jadi tidak sakit TB karena imunitasnya kuat, nah bakteri yang masih tidur tadi kita bunuh melalui TPT, kita basmi supaya kelak tidak menjadi aktif dan tidak menjadi sakit TB. TPT juga jadi upaya kita bersama untuk bisa memutus mata rantai penularan TB,” katanya.
District Advocacy and Partnership Officer USAID Prevent TB Kabupaten Bogor Serly mengungkapkan, USAID senantiasa mendukung program Pemdakab Bogor salah satunya pemberantasan tuberkulosis melalui Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
“Kegiatan temu TPT ini sudah kami lakukan empat kali di berbagai puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Melalui kegiatan ini pasien TB beserta keluarganya ini mendapatkan informasi terkait TPT, dan mereka yang kontak erat mau melakukan screening untuk mengetahui apakah orang tersebut terpapar bakteri Tuberkulosis atau tidak jika positif kita akan segera lakukan tindakan hingga sembuh,” ucapnya.
Petugas Tuberkulosis Puskesmas Cileungsi Anne menyampaikan, melalui temu TPT keluarga pasien TB dilakukan wawancara, screening dan tes mantoux untuk mengetahui apakah orang tersebut terpapar bakteri TB atau tidak hasilnya bisa dilihat pada Sabtu 15 Juni 2024 mendatang.
“Sehingga TB bisa kami cegah dengan pemberian obat, dan yang terpapar bisa kita obati hingga sembuh dan negatif bakteri Tuberkulosis. Alhamdulilah antusias masyarakat sangat tinggi, mudah-mudahan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya penularan TB, maka kita bisa mewujudkan Indonesia sehat di era eliminasi Tuberkulosis pada 2030 mendatang,” ujarnya. **