BIPOL.CO, KOTA BANDUNG – Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengirimkan 34 delegasi terbaiknya mengikuti World Skills Competition (WSC) 2024, yang berlangsung pada 5—11 September 2024.
Ke-34 delegasi ini terdiri atas 15 competitor, 11 expert, satu technical delegate, dua technical delegate assistant, satu official delegate, dan empat member observer.
Salah satu peserta asal Jawa Barat, meraih medali emas, yakni Favian Ahza Putra Sobar untuk bidang IT Network System Administration.
Favian merupakan alumnus SMK Negeri 1 Kota Cimahi, Jabar, dan juga merupakan mahasiswa Universitas Komputer (Unikom) Indonesia.
Pada ajang WSC 2024, Indonesia memborong lima medali di ajang bergengsi yang berlangsung di Lyon, Perancis tersebut.
Secara keseluruhan, tim WSC 2024 dari Indonesia mendapatkan dua medali emas dan satu medali perak. Selain itu, tim Indonesia juga meraih dua Medal for Excellence di beberapa kategori.
Selain Favian, medali emas Indonesia juga diraih oleh pasangan Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari yang beradu kompetensi di bidang Rail Vehicle Technology.
Cahyo Dwi merupakan alumnus SMKN 8 Jember, Jawa Timur, yang saat ini sudah bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sedangkan Mohamad As’ari merupakan alumnus SMKN 2 Sragen, Jawa Tengah, yang juga sudah bekerja di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Medali perak diraih oleh alumnus SMKN 1 Cimahi atas nama Fikhi Akmal. Ia saat ini tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Fikri meraih medali perak untuk adu kompetensi di bidang elektronik.
Sementara itu Medal for Excellence diraih oleh Reho Kurnia, alumnus SMK Tunas Harapan Pati, Jateng, yang sudah berkarier di PT Denso Indonesia. Reho meraih Medal for Excellence pada bidang Industrial Control.
Terkait prestasi insan vokasi di ajang WSC 2024, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Tatang Muttaqin menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para pemenang sekaligus seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mempersiapkan delegasi Indonesia.
“Alhamdulillah, kompetisi ini menjadi simbol pentingnya keterampilan teknis dalam membangun masa depan yang lebih baik, sekaligus mencerminkan komitmen kita untuk terus meningkatkan kompetensi generasi muda Indonesia. Kesuksesan meraih medali juga menjadi terasa lebih istimewa dengan berkah Maulid Nabi,” kata Tatang dilansir dari Kemendikbud.go.id.
Menurutnya, World Skills Competition bukan hanya sekadar ajang kompetisi. Ini adalah panggung dunia yang menyatukan pemuda bertalenta dari seluruh penjuru bumi, serta menghubungkan dunia usaha, industri, pendidikan, dan pemerintah dalam semangat mempromosikan keterampilan kejuruan.
Pada kompetisi kali ini, Indonesia mengikuti 11 bidang lomba kejuruan dengan 11 expert, 15 competitor, dan didampingi oleh para technical delegate, technical delegates assistants, official delegate, serta member observer dari lingkungan Kemendikbudristek.
Untuk bidang Rail Vehicle Technology, Indonesia didukung penuh oleh PT Kereta Api Indonesia. **