BIPOL.CO, JAKARTA – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) neletus pada Senin (4/11/2024) dini hari. Dilaporkan akibat erupsi itu korban tewas kini mencapai 10 orang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Fredy Moat Aeng mengatakan, korban meninggal saat ini sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan.
“Hingga kini, proses pencarian korban pada puing-puing bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung,” kata Fredy seperti dikutip dari RM.id, Senin (4/11/2024).
Fredy menambahkan, korban meninggal dunia umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung, yang menembus atap rumah warga.
Belum dapat dipastikan kerugian akibat bencana alam ini, karena para petugas masih fokus melakukan pencarian korban pada bangunan-bangunan yang rusak.
Sementara Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Maumere menerjunkan sebanyak 20 personel pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Minggu (3/11/2024) malam di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Gunung Api Lewotobi Laki-laki kembali erupsi sekitar pukul 00.05 Wita, erupsi tersebut mengeluarkan hujan material termasuk lava pijar, bongkahan bebatuan, hujan kerikil serta debu abu vulkanik dan 20 personel Rescuer Kantor Basarnas Maumere diberangkatkan pascakejadian erupsi tersebut,” kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan, Senin (4/11/2024).
Ia menambahkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan erupsi kali ini merupakan erupsi level IV yakni awas yang sebelumnya berada di level III.
“Dari pemantauan banyak masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi laki-laki terdampak erupsi bahkan beberapa masyarakat meninggal dunia, sehingga kami kerahkan personel menuju lokasi kejadian guna membantu proses evakuasi korban dan masyarakat,” ungkapnya.
Setelah tiba di lokasi, lanjut dia, Kantor Basarnas Maumere langsung melakukan koordinasi dengan Tim SAR gabungan Kabupaten Flores Timur.
“Perjalanan Tim ke lokasi tidaklah mudah karena terhalang debu vulkanik pascaerupsi serta beberapa pohon tumbang akibat erupsi dan sesampainya tim di lokasi pada pukul 11.00 Wita langsung dilakukan koordinasi dengan Tim SAR Gabungan Flores Timur guna pendataan jumlah korban yang meninggal sebanyak 10 orang dan akan difokuskan pada pencarian korban erupsi di bangunan reruntuhan,” katanya.
Ia juga menjelaskan terdapat sebanyak tiga kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Adapun wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yakni Kecamatan Wulanggitang sebanyak enam desa di antaranya Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang.
Lebih lanjut Kecamatan Ile Bura sebanyak empat desa yakni Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita serta Kecamatan Titehena sebanyak empat desa yakni Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang, dan Watowara.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur, telah menetapkan status tanggap darurat pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan pada rumah dan gedung di daerah itu pada Minggu (3/11/2024) malam.(*)