34 Wanita Cantik yang Telah “Disawer” Mantan Gubernur Malut AGK, Ada Puteri Indonesia Hingga Pramugari

- Editor

Selasa, 6 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Posbelitung.co

Foto: Posbelitung.co

BIPOL.CO, JAKARTA – Sungguh mengejutkan dengan kebiasaan terdakwa Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba (AGK). Ternyata mantan gubernur ini diduga “hobi nyawer” wanita wanita cantik.

Terungkap sederet wanita cantik mulai dari Puteri Indonesia, karyawati bank, mahasiswi hingga pramugari sempat ia sawer dengan nominal yang tidak sedikit. Bahkan dikabarkan AGK sering bersua dengan sejumlah wanita cantik itu di hotel.

Dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Ternate beberapa waktu lalu, terungkap bahwa sedikitnya ada 34 wanita cantik yang telah disawer AGK.

Para wanita cantik itu disebutkan berlatar belakang mulai dari mahasiswi, pegawai bank, dan Putri Indonesia Maluku Utara 2022.

Puteri Indonesia Maluku Utara Ditransfer 10 Kali

Seperti diakui Puteri Indonesia Maluku Utara tahun 2022, Gusti Chairunnysa Kusumayuda atau Runny. Ia mengaku diberi uang ratusan juta rupiah dari Abdul Ghani Kasuba.

Dikutip dari Posbelitung.co, kisah Abdul Ghani itu terungkap dalam sidang lanjutan terkait kasus suap AGK di Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (31/7/2024).

Runny dihadirkan sebagai saksi dan mengaku pernah menerima uang ratusan juta rupiah dari AGK.

Hakim mencecar Runny, di antaranya mengenai hubungan dengan mantan Abdul Ghani Kasuba.

“Tidak ada hubungan apa-apa yang Mulia,” kata Runny.

Hakim juga menanyakan lagi tentang uang yang diperolehnya melalui ajudan AGK tersebut.

“Iya pernah yang mulia saya dapat uang tunai dari terdakwa AGK.

Seingat saya ada sekitar 10 kali. Rata-rata di atas Rp 50 juta yang Mulia,” jawabnya lagi.

Uang yang dikirim dari AGK itu, kata Runny, dipakainya untuk kebutuhan pendidikan.

“Uang itu dikirim yang mulia untuk biaya pendidikan saya yang mulia,” kata Runny.

Dalam sidang tersebut, Runny mengaku baru mengenal Abdul Ghani Kasuba, pada tahun 2022 saat mengikuti seleksi Puteri Indonesia.

“Biasanya itu terdakwa beritahu saya melalui telepon kalau ia kirim uang.

“Uang itu saya tidak minta tapi kalau beliau telepon hanya tanya perihal kepribadian saya hingga kirim uang,” ujar Runny.

Kesaksian Runny membuat hakim merasa heran. Tidak ada hubungan tapi bisa komunikasi via handphone dan dikirim uang berkali-kali.

Diberitakan sebelumnya, melalui sidang lanjutan AGK pada Kamis (18/7/2024) lalu, Eliya Gabrina Bachmid membeberkan sederet wanita yang mendapatkan saweran dari Gubernur AGK.

Eliya Gabrina Bachmid saat Memberikan Keterangan Saksi di Sidang Suap AGK (RRI Dok: Ist)

Para wanita tersebut dikatakan Eliya Bachmid, bertemu Abdul Ghani Kasuba di hotel.

Eliya Bachmid bersaksi dirinya berperan sebagai ‘pengantar’ wanita cantik untuk AGK bersua di hotel.

Dikatakan, AGK pernah bertemu seorang wanita di Bella Internasional Hotel Ternate.

“Pernah yang mulia, tapi itu saya diminta bantu oleh Om Haji AGK, ada wanita yang akan ditemuinya di kamar hotel,” kata Eliya Bachmid di depan hakim.

Eliya mengaku hanya menemani dan mengantar wanita itu untuk bertemu AGK.

Ia juga mengaku tidak mengenal wanita yang ia antar ke AGK tersebut, hanya tahu jika mereka meminta bantuan ke eks Gubernur Malut tersebut.

Eliya Bachmid juga bersaksi bahwa dirinya diminta mengantar seorang pramugari untuk bertemu AGK di Bella Internasional Hotel Ternate.

“Kalau perkenalan pramugari dengan Om Haji itu di atas pesawat. Dari situ langsung tukar nomor kontak.

Kalau saya hanya disuruh Om Haji temani pramugari itu di Hotel Bella,”ungkap Eliya Bachmid.

Eliya Gabrina mengklaim total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita pesanan AGK mencapai Rp 3 miliar.

Hal itu karena menurut Eliya, dalam sehari om AGK bisa bertemu dengan tiga wanita cantik.

Dalam sidang lanjutan tersebut juga terungkap, Gubernur AGK bertemu dengan beberapa wanita lainnya bernama Ayu, Esa, dan Cinta di Jakarta.

“Nama-nama ini (Ayu, Esa, dan Cinta), saudari ucapkan ke Penyidik KPK, yang tertulis dalam BAP?” tanya Hakim.

“Saya kenal mereka yang mulia di Jakarta, di Hotel Bidakara,”jawab Eliya Bachmid.

Eliya Bachmid bertugas mengambil kunci dan masuk ke kamar hotel yang kemudian disusul oleh AGK.

Ia kemudian mengantar para wanita tersebut bergantian ke hotel untuk bertemu AGK.

“Pertanyaan, berapa jam AGK di dalam kamar?” tanya Hakim ke Eliya.

“Sekitar 1 sampai 2 jam yang mulia,” jawabnya.

“Apakah di dalam kamar itu wanita nama Ayu, Esa atau Cinta?” tanya Hakim.

“Ada ganti-ganti yang mulia,” kata Eliya.

“Saudari saksi, apakah selain di Hotel Bidakara ada hotel lain?” tanya hakim.

“Ada yang mulia, di Hotel Swisbel,”ungkap Eliya Bachmid.

Meski demikian, Eliya Bachmid tidak menjelaskan aktivitas apa yang dilakukan para wanita itu dengan Abdul Ghani Kasuba di dalam kamar hotel.

Dia hanya tahu bahwa AGK akan memberikan uang setelah dari hotel.

“Saya disuruh ngasih uang. Nilainya bervariasi. Mulai Rp10 juta hingga Rp 50 juta.

Jadi ada perempuan yang dikasih Rp 10 juta dan seterusnya sampai Rp50 juta,” beber Eliya.

“Om Haji (Abdul Ghani Kasuba) yang minta bantu untuk mencari perempuan.

Jadi saya bawakan,” sambungnya dikutip dari siaran Facebook Tribun Ternate.

Eliya menjelaskan ke majelis hakim, uang itu bersumber dari kantong pribadinya (mendahului) yang selanjutnya diganti oleh Abdul Ghani.

Untuk urusan wanita itu, total uang yang dikeluarkan kata Eliya Bachmid, berkisar kurang lebih Rp 3 Miliar.

Sebelumnya, saksi Wiwin Nurlinda Tan seorang mahasiswi sekaligus pegawai Bank Maluku, juga salah satu wanita yang mengaku terima uang dari AGK.

Wiwin bersaksi pada sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Ternate, pada Kamis (25/7/2024).

Pegawai Bank Maluku ini mengaku pernah menerima uang puluhan juta dari Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK).

“Memang ada uang pernah masuk ke rekening saya dikirim oleh Pak Ramadhan Ibrahim,” kata Wiwin saat menjawab pertanyaan hakim.

Hakim kembali bertanya berapa nominal uang yang diberikan, namun di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ada sebanyak Rp 52 juta dikirim ke rekening BCA.

“Betul apa tidak saksi, berapa kali dikirim Ramadhan, dan uang ini untuk apa saksi?” tanya hakim.

Wiwin lalu menjawab jika awalnya uang itu diberikan saat ia bertugas di kantor Bank Maluku yang berada di kantor Gubernur Maluku Utara, di Sofifi.

Pada saat berkantor kata Wiwin, AGK sering mampir ke kantor bank Maluku, untuk lihat kondisi kantor.

“Pada saat itu Pak Gubernur pernah tanya ke saya, selain ke kantor ada aktifitas lain diluar kantor,”

“Saya jawab ke Pak Gubernur selain kantor saya juga mahasiswa, dari situ Pak Gub bilang nanti dia bantu biaya kuliah, saya pernah tolak,” ujar Wiwin.

Namun Wiwin akui bahwa ia berikan nomor rekeningnya ke Ramadhan.

“Iya yang mulia awal itu saya tolak, tapi dipaksa disitu saya pikir mungkin sebagai orang tua beliau ada rezeki jadi mau berikan uang ke saya,” ucap saksi sambil menjawab pertanyaan hakim.

Hakim juga beberkan sejumlah uang masuk ke rekening Wiwin, yang ditransfer langsung oleh Ramadhan.

Ada 7 kali transaksi apakah uang ini dikirim secara diam-diam atau bagaimana saudara saksi, ada yang Rp 10 juta ada juga yang Rp 5 juta dengan total Rp 52 juta.

“Uang itu saya tidak pernah minta yang mulia jadi tiba-tiba masuk ke rekening saya,” jawab Wiwin mengakhiri.

Foto: Istimewa

Daftar 34 Wanita yang Dapat Transfer AGK

Terungkap daftar 34 nama wanita yang pernah terima uang dari mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.

Sederat nama-nama tersebut ada yang merupakan seorang pegawai bank, pramugari hingga mantan Puteri Indonesia perwakilan Maluku Utara.

Hal ini terungkap pada sidang lanjutan kasus korupsi AGK, yang digelar di Pengadilan Negeri Ternate, Kamis (1/8/2024).

Abdul Ghani Kasuba akhirnya hadir pada sidang lanjutan dirinya hari ini.

Sebelumnya, Abdul Ghani Kasuba (AGK) dinyatakan sakit sehingga belum bisa hadir pada sidang-sidang sebelumnya.

Dilansir dari TribunTernate.com, Hakim Anggota, Hariyanta membeberkan sejumlah nama -nama wanita. Pernah menerima uang, dari mantan Gubernur Maluku Utara dua periode itu.

Berikut daftar nama wanita tersebut:

Tika Mutiara Pertiwi

Suryani Abubakar

Kamaria Yesika

Kesukami Siraju

Ukira Japati

Yolviani Juliandra

Eliya Gabrina Bachmid

Olka Andriani

Cahya Witiarti

Nia Aditya Sugrahman

Nurmaning Abubakar

Radina Mawar Trimanti

Rahmawati

Gusti Chairunnysa Kusumayuda

Apriyanti Stela Sihayat

Susi Karyanti

Desi

Siti Aisya

Sabrina Natikolo

Wita Widya Ningsi

Cubsara Nabila Wiwin Nurlinda Tan

Nokia Saraspati

Risa Susi Rahayu

Safira Faradilla Ahbar Al Ahamid

Ofairan Fadlauhub

Epi Sidarti

Yorfani Yolanda Lia

Siti Lumaja

Mutia Halima Kusaida

Putri Nurul Yuliyani

Badaria Hj Faid

Yasinta Candi Tianigro

Nita Amelia

Nendia Heltina Sulaiman.

Kuasa Hukum AGK Membantah

Foto: Ketua Tim Kuasa Hukum mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, Junaidi Umar. (Detik.com/Dok. Istimewa)

Sementara itu Kuasa hukum mantan Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba (AGK) membantah keterangan saksi Eliya Gabrina Bachmid yang menyebut kliennya kerap ngamar bareng wanita di hotel selama menjabat. Kuasa hukum AGK menilai keterangan Anggota DPRD Halmahera Selatan itu tidak benar.

“Terkait kesaksian Eliya Gabrina Bachmid itu, yang pasti kami juga akan mengkonfirmasi ke klien kami, Abdul Gani, bahwa apa yang disampaikan itu tidak benar,” kata Ketua Tim Kuasa Hukum AGK, Junaidi Umar dilansir dari detikcom, Senin (22/7/2024).

Junaidi mengatakan pihaknya akan menggali lebih jauh keterangan Eliya pada sidang berikutnya. Termasuk total uang Rp 3 miliar yang disebut hanya dipergunakan oleh Abdul Gani untuk membiayai wanita.

“Dalam persidangan nanti kami juga akan memeriksa bersangkutan, apakah benar yang disebutkan pada persidangan lalu, bahwa pak Abdul Gani mengeluarkan uang sebesar Rp 3 miliar hanya untuk membiayai perempuan,” ujarnya.

“Karena kalau dia mengatakan (Abdul Gani bareng perempuan) di tiga hotel, kami minta (penjelasan), gitu. Kami akan minta dia untuk membuktikan di tiga hotel itu di mana-mana saja. Karena dia katakan kan yang pertama ada di Hotel Bella Ternate, kemudian SwissBell dan Hotel Bidakara di Jakarta,” tambahnya.

Junaidi mengatakan jika Abdul Gani menghabiskan waktu bersama wanita di tiga hotel tersebut maka kliennya seakan tidak punya pekerjaan. Sementara, Abdul Gani saat itu berkapasitas sebagai gubernur yang disibukan dengan agenda pemerintahan.

“Kalau misalkan kita menghitung tiga hotel, berarti si Abdul Gani ini kan berarti dia setiap hari tidak ada kerja lain selain hanya dengan perempuan-perempuan yang si Eliya sebut itu. Lagi pula kan saya kira ini seorang gubernur pada waktu itu ya,” katanya.

“Tidak mungkin secara usia, masa dia (melakukan hubungan intim), kita saja yang masih muda tidak mungkin satu hari (melayani) sampai tiga orang (wanita). Jadi saya pikir itu mungkin keliru, dan apa yang disampaikan nanti kami akan tetap bantahkan,” imbuh Junaidi.(Ads*)

Berita Terkait

Peringatan World Rabies Day, Bey Machmudin: Zero Rabies dengan One Health
Monev Kemenkumham Jabar Kawal Hasil Capaian Pelaporan Aksi HAM Daerah B08 Tahun 2024 Pemerintah Kota Cimahi
Cekungan Bandung Hadapi Potensi Krisis Sampah, Sekda Jabar: Perlu Langkah Cepat dan Super Serius
Pilot Project Pertanian Modern di Indonesia, Indramayu Siapkan 10 Ribu Hektare Lahan di 5 Kecamatan
Hari Batik Nasional, Batik Sumedang Harus Tetap Eksis di Tengah Persaingan Modern
Sambut Dua KEK Baru di Jabar dengan Optimistis, Bey: Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Provinsi
Lapas Garut Terima Supervisi dan Uji petik Petunjuk Teknis Tata cara dan Syarat Usulan Remisi
Hari Rabies Sedunia, Dispangtan Kota Cimahi Gelar Vaksinasi Gratis Hewan Peliharaan

Berita Terkait

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:10 WIB

Peringatan World Rabies Day, Bey Machmudin: Zero Rabies dengan One Health

Jumat, 4 Oktober 2024 - 14:23 WIB

Monev Kemenkumham Jabar Kawal Hasil Capaian Pelaporan Aksi HAM Daerah B08 Tahun 2024 Pemerintah Kota Cimahi

Jumat, 4 Oktober 2024 - 11:15 WIB

Pilot Project Pertanian Modern di Indonesia, Indramayu Siapkan 10 Ribu Hektare Lahan di 5 Kecamatan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 10:48 WIB

Hari Batik Nasional, Batik Sumedang Harus Tetap Eksis di Tengah Persaingan Modern

Jumat, 4 Oktober 2024 - 10:39 WIB

Sambut Dua KEK Baru di Jabar dengan Optimistis, Bey: Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Provinsi

Berita Terbaru