Sejumlah Jemaah Tunaikan Haji Tarwiyah

- Editor

Rabu, 31 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEKKAH, bipol.co – Sejumlah calon haji (calhaj) Indonesia memilih untuk menunaikan haji tarwiyah meskipun tidak dianjurkan oleh Pemerintah Indonesia untuk dilaksanakan.

Seorang calhaj asal Embarkasi Batam (BTH 22) Fadli (43) di Kota Mekkah, Rabu, mengatakan ia untuk kedua kalinya menunaikan ibadah haji dan pada haji kedua memilih untuk menunaikan haji tarwiyah yakni dengan mengunjungi Mina terlebih dahulu sebelum wukuf di Arafah.

“Kita pingin jalankan sunnah sesuai Rasullulullah. Karena Rasulullah mulai tanggal 8 (Dzulhijah),” kata Fadli.

Dari kloternya, kata dia, ada enam orang yang turut serta menunaikan haji tarwiyah bersama dengan kloter lainnya.

Fadli yang merupakan haji mandiri (tidak tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) menyadari bahwa haji tarwiyah tidak difasilitasi pemerintah.

“Kita daftar mulai perkloter, nanti gabung dari kloter-kloter lain, nanti ada yang daftarin ke sektor, ada KBIH yang ngurusin. Jadi dari kloter, kemudian sektor, terus ke Kadaker. Harus tanda tangan semua. Total ada 130 orang. Ini yang dekat-dekat di sektor sini-sini aja,” katanya.

Ia mengaku sejak dari tempat asalnya sudah berencana melaksanakan haji tarwiyah dan menyatakan siap menanggung segala risiko yang mungkin dihadapi.

“Kita memahami pemerintah enggak memfasilitasi tarwiyah wajar, karena ada yang pakai kursi roda, jalan saja sulit, kalau ditambahin satu lagi di Mina repot juga,” katanya.

Fadli menambahkan beberapa rekannya yang juga ikut haji tarwiyah berusia antara 30-50 tahun dengan kemampuan fisik yang masih sangat baik.

Menurut Fadli, jamaah sudah memahami ada imbauan khusus untuk tidak mengikuti haji tarwiyah karena tidak ada fasilitas transportasi yang disediakan.

“Transportasi kita siapkan sendiri, keluar biaya sendiri dan risiko tanggung sendiri. Insya Allah siap. Kumpul ke maktab masing-masing, satu hari saja sebenarnya di Mina. Tanggal 8 ke mina, 9 ke Arafah, yang regulerkan langsung ke Arafah, 9 kita ke Arafah kumpul sama teman-teman, naik bus itu nganter dari Mina ke Arafah, dari Arafah mulai ikut rombongan lagi,” katanya.

Alasan Fadli yang lain untuk mengikuti haji tarwiyah karena ia ingin tahu perbedaannya dengan haji reguler. “Saya pingin tahu bedanya dengan reguler seperti apa, karena dulu saya enggak ikut tarwiyah,” katanya.

Rekannya sekloter Azwar (45) juga memilih haji tarwiyah padahal ini merupakan pengalaman pertamanya berhaji. “Kita yang masih kuat-kuat nih, sayang sudah lama menunggu,” katanya.

Meski amalan haji tarwiyah didasari hadist, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tidak menganjurkannya kepada jamaah.

Amalan tarwiyah sulit dilakukan jamaah Indonesia karena faktor jumlah jamaahnya yang sangat banyak. Meski begitu Pemerintah tidak melarang tarwiyah tapi sekaligus tidak memfasilitasi jamaah, baik untuk transportasi maupun konsumsi.

Tarwiyah merupakan amalan sunah dalam berhaji yang dilakukan pada 8 Dzulhijah. Dinamakan hari tarwiyah (perbekalan) karena jamaah calon haji pada zaman Rasulullah SAW mulai mengisi perbekalan air di Mina pada hari itu untuk perjalanan wukuf di Arafah.

Otoritas haji Arab Saudi melalui peraturan hajinya tidak memasukkan tarwiyah dalam rangkaian ibadah haji.

Pemerintah Indonesia juga menyesuaikan hal tersebut karena pelaksanaan tarwiyah hampir sulit difasilitasi mengingat jumlah jamaah haji dari Indonesia yang sangat banyak dan harus dimobilisasi dalam waktu yang teramat singkat maka nyaris sulit untuk dilakukan.

Tarwiyah adalah menginap di Mina pada 8 Dzulhijjah, sebelum wukuf di Padang Arafah. Di tempat itu jamaah menunaikan shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh. Mereka tidak meninggalkan Mina sebelum terbit matahari di hari Arafah. (ant)**

 

Editor: Ude D Gunadi

Berita Terkait

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun
Rieke Suryaningsih Resmi Jabat Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung
Bawaslu Kota Cimahi Terbitkan Surat Imbauan Masa Tenang Pilkada 2024

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Kamis, 28 November 2024 - 17:36 WIB

Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul

Kamis, 28 November 2024 - 10:04 WIB

Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB