BANDUNG, bipol.co – Memasuki hari ke dua gelombang unjuk rasa mahasiswa Bandung ke Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, di Jalan Doponegoro, sampai pukul 16,05 WIB, Selasa (24/9), tidak ditemui anggota dewan.
Tidak ada satu orang pun anggota DPRD Jabar yang mau menemui mahasiswa yang demo hari ini. Jadinya, yang jadi korban adalah mahasiswa yang harus berhadapan dengan aparat kepolisian.
Melihat hal ini, Analis Sosial Politik EDAS, yang juga dosen Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Cimahi, DR. Wawan Gunawan, menyampaikan kekecewaannya.
“Saya sangat kecewa terhadap anggota DPRD Jabar yang tidak jantan, pengecut tidak mau menemui dan menerima aspirasi mahasiswa yang berunjuk rasa menentang Rancangan KUHP. Ini membuktikan kualitas mental DPRD Jabar, termasuk unsur pimpinanya yang sangat lemah. Mereka tidak pantas jadi anggota DPRD,” tegas Wagoen, sapaan akrabnya, saat dihubungi bipol.co lewat telepon
Oleh sebab itu Wagoen memberi masukan untuk mahasiswa alangkah lebih baiknya unjuk rasa ke DPR pusat, sebab RKUHP menjadi kewenangan DPR, bukan domain DPRD.
“Sebetulnya harus ada anggota DPRD Jabar yang mau menemui mahasiswa, mejelaskankan sikapnya atas RKUHP. Sayang mereka tidak bernyali,” tegasnya. (Hariyawan)