“Semua sudah melihat bahwa sudah diproses, dan saya menghargai hak yang melaporkan,” kata Hanum saat awak media menanyakan berkaitan cuitannya itu di Kompleks Gedung DPRD DIY, Rabu.
Hanum yang juga anggota DPRD DIY itu menolak berkomentar lebih jauh mengenai kasus yang melibatkannya. Ia juga enggan menjawab ketika awak media mencoba mengkonfirmasi apakah cuitannya itu memang sengaja ditujukan kepada Menko Polhukam Wiranto.
“Pokoknya saya menganggap pertanyaan-pertanyaan anda mau menjebak,” kata Hanum sembari tertawa.
“Jadi tidak etis kiranya saya menjawab hal tersebut di DPRD, tapi intinya begini dalam hal ini saya sebagai wakil rakyat di sini tolong tanyakan mengenai isu-isu kedewanan saja,” kata dia.
Menjelang Pelantikan Presiden, Hanum justru berharap berbagai pihak mendinginkan suasana serta menjauhi isu-isu negatif.
Dibandingkan menanyakan cuitannya, menurut dia, masih banyak isu-isu kerakyatan yang lebih substansial untuk dibicarakan.
“Kita move on, dengan isu-isu kerakyatan, kekeringan lah di mana-mana. Kita baru saja membicarakan mengenai isu-isu tentang bagaimana masyarakat lanjut usia dijadikan prioritas untuk pembicaraan di kedewanan. Jadi isu ini lebih substansial dibandingkan pertanyaan ini,” ucapnya, mengelak.
Sebelumnya organisasi relawan Jam’iyyah Joko Widodo-Ma’ruf melaporkan Hanum Rais ke Bareskrim Polri terkait dengan cuitan Hanum di Twitter yang menyebut penusukan Wiranto seting-an dan play victim. Namun, cuitan itu sudah dihapus.
Selain itu, seorang warga bernama Jalaluddin juga melaporkan Hanum Rais ke Polda Metro Jaya atas dugaan melanggar Pasal 28 Ayat 2 Jo Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. (ant)