PURWAKARTA, bipol.co – Wayang Golek merupakan salah satu produk kebudayaan asli Jawa Barat. Tidak banyak yang tahu, jika seni tradisi Tanah Sunda ini sudah mengharumkan beberapa desa di Purwakarta.
Salah satunya Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani. Desa ini terkenal akan seni tradisi wayangnya. Bukan karena banyak dalang di desa itu, tetapi karena banyaknya para perajin wayang golek.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan hal ini merupakan salah satu potensi yang bisa dikembangkan, terutama produk kerajinan wayang golek.
“Ini potensi di Purwakarta. Apalagi sejak lama para pengrajin ini sudah ada. Perlu kita kembangkan ke depan,” kata Anne di Purwakarta, Jumat (22/11/2019).
Menurut Anne, perlu difasilitasi ke depannya.Untuk sementara, lanjut Bupati yang biasa disapa Ambu Anne ini, memanfaatkan pasaran ukiran wayang golek melalui Galeri Menong.
“Tentu saja kita manfaatkan Galeri Menong sebagai tempat pemasarannya. Bahkan kualitasnya mampu bersaing,” ungkapnya.
Terlebih daerah Sukatani merupakan sentra kerajinan ukir wayang golek dan kerajinan ukir lainnya. Makanya, hampir semua penduduk di kampung tersebut membuat wayang dan kerajinan lainnya.
“Ini salah satu potensi UMKM masyarakat. Tentu saja kita bantu, baik melalui stimulus termasuk pemasarannya,” jelasnya.
Salah seorang pengrajin ukiran wayang golek, Abah Jani (58), mungkin menjadi salah satu dari puluhan perajin wayang golek di desa itu yang masih konsisten dengan karyanya sampai saat ini.
Abah Jani pun menceritakan perjalanan kariernya membuat seni ukir wayang golek. Kisahnya berawal, sejak 1980 silam. Kepiawaiannya membuat seni ukir wayang golek ini, terdengar hingga pelosok daerah.
Pada 1970 sampai 1980-an, pesanan wayang ukir (untuk pagelaran dalang) meningkat signifikan. Saat itu, Abah Jani bahkan dipercaya membuat tokoh-tokoh wayang untuk digunakan dalam pertunjukan Dalang Ahim dari Bogor.
“Paling berkesan adalah membuatkan wayang untuk pertunjukan dalang Asep Sunandar Sunarya,” katanya.* (ADV)