Bupati Anne Sebut Pengrajin Wayang Golek Sukatani Miliki Potensi

- Editor

Selasa, 26 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, saat bercakap-cakap dengan Abah Jani, salah seorang pengrajin wayang golek di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani.* ist.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, saat bercakap-cakap dengan Abah Jani, salah seorang pengrajin wayang golek di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani.* ist.

PURWAKARTA, bipol.co – Wayang Golek merupakan salah satu produk kebudayaan asli Jawa Barat. Tidak banyak yang tahu, jika seni tradisi Tanah Sunda ini sudah mengharumkan beberapa desa di Purwakarta.

Salah satunya Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani. Desa ini terkenal akan seni tradisi wayangnya. Bukan karena banyak dalang di desa itu, tetapi karena banyaknya para perajin wayang golek.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan hal ini merupakan salah satu potensi yang bisa dikembangkan, terutama produk kerajinan wayang golek.

“Ini potensi di Purwakarta. Apalagi sejak lama para pengrajin ini sudah ada. Perlu kita kembangkan ke depan,” kata Anne di Purwakarta, Jumat (22/11/2019).

Menurut Anne, perlu difasilitasi ke depannya.Untuk sementara, lanjut Bupati yang biasa disapa Ambu Anne ini, memanfaatkan pasaran ukiran wayang golek melalui Galeri Menong.

“Tentu saja kita manfaatkan Galeri Menong sebagai tempat pemasarannya. Bahkan kualitasnya mampu bersaing,” ungkapnya.

Terlebih daerah Sukatani merupakan sentra kerajinan ukir wayang golek dan kerajinan ukir lainnya. Makanya, hampir semua penduduk di kampung tersebut membuat wayang dan kerajinan lainnya.

“Ini salah satu potensi UMKM masyarakat. Tentu saja kita bantu, baik melalui stimulus termasuk pemasarannya,” jelasnya.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, saat bercakap-cakap dengan Abah Jani, salah seorang pengrajin wayang golek di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani.* ist.

Salah seorang pengrajin ukiran wayang golek, Abah Jani (58), mungkin menjadi salah satu dari puluhan perajin wayang golek di desa itu yang masih konsisten dengan karyanya sampai saat ini.

Abah Jani pun menceritakan perjalanan kariernya membuat seni ukir wayang golek. Kisahnya berawal, sejak 1980 silam. Kepiawaiannya membuat seni ukir wayang golek ini, terdengar hingga pelosok daerah.

Pada 1970 sampai 1980-an, pesanan wayang ukir (untuk pagelaran dalang) meningkat signifikan. Saat itu, Abah Jani bahkan dipercaya membuat tokoh-tokoh wayang untuk digunakan dalam pertunjukan Dalang Ahim dari Bogor.

“Paling berkesan adalah membuatkan wayang untuk pertunjukan dalang Asep Sunandar Sunarya,” katanya.* (ADV)

Berita Terkait

Taman Batu Purwakarta Tempat Healing Nuansa Alam di Kaki Gunung Burangrang
Situ Buleud Masih Ramai Dikunjungi Warga untuk Olahraga
Pemkab Bandung Barat Siap Bangun Miniatur Ka’bah di Pusat Perkantoran
Hardiknas 2022 dan Pendidikan Sebagai Sektor Pelayanan Dasar
Wujudkan Purwakarta Istimewa, Pemkab Kolaborasikan TMMD dan Gempungan
Menuju Universal Health Coverage, Pemkab Purwakarta Permudah Akses Pelayanan Kesehatan
Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan Perempuan di Era Digital
Bendung Lonjakan Kasus Covid-19, Bupati Purwakarta Ikuti Arahan Presiden

Berita Terkait

Sabtu, 20 April 2024 - 09:17 WIB

Taman Batu Purwakarta Tempat Healing Nuansa Alam di Kaki Gunung Burangrang

Rabu, 27 Maret 2024 - 09:20 WIB

Situ Buleud Masih Ramai Dikunjungi Warga untuk Olahraga

Kamis, 26 Oktober 2023 - 10:54 WIB

Pemkab Bandung Barat Siap Bangun Miniatur Ka’bah di Pusat Perkantoran

Minggu, 15 Mei 2022 - 11:32 WIB

Hardiknas 2022 dan Pendidikan Sebagai Sektor Pelayanan Dasar

Minggu, 15 Mei 2022 - 10:31 WIB

Wujudkan Purwakarta Istimewa, Pemkab Kolaborasikan TMMD dan Gempungan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB