“Pemeringkatan parpol hasil monitoring media daring dan media sosial dilakukan pada periode 23-29 Februari 2020 di platform media daring, Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, Blog dan Forum,” kata Direktur Eksekutif LKSP Astriana B Sinaga, di Jakarta Kamis (5/3).
“PDIP berhasil menjadi perbincangan di warganet setelah juga menjadi juara elektabilitas di beberapa survei. Dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo memberikan dampak signifikan bagi PDIP untuk tetap di atas,” kata dia.
Astriana melanjutkan, isu yang tertangkap jadi perbincangan di PDIP adalah perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri bagi kader agar membuka dapur umum di banjir Jabodetabek.
Kemudian, kritik Anggota DPR RI dari PDIP terkait revitalisasi TIM di DKI Jakarta serta Pemeriksaan Sekjen PDIP di KPK.
Kemudian, untuk PKS, perbincangan didominasi pada Presiden PKS memberi catatan kritis Omnibus Law, sikap terhadap kekerasan muslim di India dan kritik rencana sewa pesawat kepresidenan yang dianggap pemborosan.
Di luar tiga besar berturut, posisi selanjutnya ditempati Partai Golkar 75,2 juta akun atau “viewers”, Demokrat 73,2 juta akun, PKB 45,4 juta akun, PPP 37,7 juta akun, Nasdem 17,3 juta akun dan PAN 16,6 juta.
Sementara itu, akun yang paling memberi pengaruh di tiga media sosial yakni Twitter, Facebook dan media daring masih didominasi oleh akun-akun dari media daring arus utama.
“Di Twitter dan Facebook justru akun-akun milik media mainstrem yang jadi influencer utama. Jadi ekspose terhadap perbincangan sembilan parpol memang didominasi oleh pemberitaan atas aktivitas maupun statemen dari para petinggi partai politik. Belum terlihat influencer personal yang menjadi endorser bagi sikap-sikap partai politik di periode ini,” ujarnya. (net)