“Saya di PP Muhammadiyah sudah tiga periode. Saya kira perlu regenerasi dan meskipun di Muhammadiyah sebetulnya itu proses alamiah telah berlangsung,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Dahlan mengatakan hal itu kepada wartawan usai menjadi pembicara kunci dalam Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah “Pendidikan Holistik: Ijtihad Muhammadiyah Abad Kedua” yang digelar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Aula A.K. Ashori UMP.
“Kalau tidak lebih baik, bagaimana. Saya kira ya kriteria utama, yang lebih memahami perubahan. Kalau kaitannya dengan iptek ya memahami perubahan yang berlangsung sebagai akibat dari pesatnya teknologi informasi, tanpa itu kita akan ketinggalan,” tutur adik kandung mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Muhammad Amien Rais itu menegaskan.
Saat ditanya kemungkinan adanya kandidat ketua umum yang dia jagokan, Dahlan tidak memberikan jawaban secara gamblang.
“Punya jago? Banyak kok, saya kira Insya Allah nanti calonnya itu di atas 100, (yang akan) memilih 13. Saya kan ketua panlih, jadi tahu,” ujarnya.
Dalam hal ini, kata dia, calon yang memenuhi syarat nanti akan dipilih oleh sidang tanwir sebanyak 39 orang yang disebut dengan calon tetap.
“13 orang itu kemudian sidang untuk menentukan siapa ketua (yang akan) dimintakan pengesahan oleh muktamar dan memilih sekretaris umum untuk diumumkan di muktamar,” paparnya.
Kepastian untuk tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah juga disampaikan Dahlan Rais saat menjadi pembicara kunci di Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah “Pendidikan Holistik: Ijtihad Muhammadiyah Abad Kedua”.
Dalam kesempatan tersebut, dia mempersilakan sosok-sosok muda untuk bisa tampil dan mencalonkan diri di Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. (net)