Willem dan Maxima tiba di Keraton Yogyakarta sekitar pukul 10.52 WIB. Memasuki regol atau pintu gerbang Keben, keduanya disambut empat puteri Sultan HB X, yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Bendara, dan GKR Mangkubumi.
Selanjutnya, Sultan HB X yang mengenakan baju takwa dengan kuluk di kepalanya menyambut Willem dan Maxima di Regol Donopratopo didampingi permaisuri GKR Hemas. Dalam kesempatan itu, tampak pula Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Tak berselang lama, Sultan HB X mengajak keduanya berbincang di Gedong Jene yang berada di kompleks inti Keraton Ngayogyakarta. Setelah hampir 30 menit, kedua raja dan ratu itu kemudian bertukar cenderamata dan berfoto bersama di teras Gedong Jene.
Mereka kemudian dipersilakan duduk di Bangsal Kencana untuk menyaksikan Beksan Lawung Ageng. Tarian ini merupakan tari putra gagah yang bercerita tentang semangat berlatih para prajurit keraton zaman Sri Sultan HB I.
Raja Keraton Yogyakarta Sultan HB X mengatakan tidak ada yang secara khusus dibicarakan bersama Raja Willem. “Hanya sekadar ngobrol saja,” kata Sultan.
Hanya saja, kata Sultan, Willem sempat mengenang kala ia menemani ibundanya, Ratu Beatrix saat berkunjung ke Keraton Yogyakarta.
“Ya beliau untuk kedua kalinya kembali ke sini. Hanya dulu ikut ibunya, sekarang datang sendiri bersama ratu dalam kondisi yang berbeda,” kata Sultan.
Kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Keraton Yogyakarta merupakan bagian rangkaian lawatannya di Indonesia. Sebelumnya, Willem dan Maxima juga bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat pada Selasa (10/3). (net)