“Saya mengapresiasi kesediaan saudara-saudara pengikut Jamaah Tablig yang mengurungkan acara Ijtimak di Gowa, Sulawesi Selatan, sesuai dengan arahan Pemerintah. Langkah tersebut sangat penting bagi upaya maksimal pencegahan virus Corona,” kata Wapres Ma’ruf dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (19/3).
Pertemuan dengan melibatkan peserta dalam jumlah besar berpotensi tinggi bagi penyebaran COVID-19. Wapres Ma’ruf mencontohkan Jamaah Tablig Akbar di Malaysia yang menyebabkan kasus COVID-19 di negara tersebut meningkat drastis.
“Sudah ada bukti, pertemuan Jamaah Tablig di Malaysia baru-baru ini menjadi tempat rawan penyebaran virus yang mendunia itu. Apalagi, pesertanya dari berbagai negara. Dalam pertemuan model seperti itu, kita rawan tertular, juga rentan menulari orang lain,” katanya menjelaskan.
Bagi umat Islam, kata Wapres, agama mengajarkan untuk menjauhi bahaya dan mengutamakan keselamatan, baik keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
“Ada kaidah dar’ul mafaasid muqodam ala jalbil mashalih (dahulukan menghindari kerusakan ketimbang menjalankan kebaikan). Islam adalah agama salam, menebar keselamatan, menyebar rahmat bagi seluruh alam,” ujar Ma’ruf Amin.
Ijtima se-Asia rencananya diselenggarakan pada tanggal 19—22 Maret sebagai ajang silaturahmi umat muslim se-Asia.
Terkait dengan penyebaran wabah COVID-19, Bupati Gowa Adnan Purichta berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan panitia penyelenggara untuk membatalkan acara tersebut.
Para peserta yang sudah hadir juga sempat diisolasi di lokasi acara hingga jadwal kepulangan masing-masing peserta.
Pemerintah Kabupaten Gowa juga mengirimkan tim medis untuk memeriksa dan menyemprot disinfektan di tempat acara. (net)