“‘Social distancing’ dengan menjalankan skema bekerja dari rumah (work from home) dan belajar dari rumah itu adalah bagian dari menekan penyebaran virus,” katanya, melalui pernyataan tertulis, di Jakarta, Senin (23/3).
Menurut dia, “social distancing” harus dijalankan dengan disiplin selama masa status darurat bencana hingga 29 Mei 2020 agar Indonesia bisa terbebas dari virus Corona.
“Jadi, sekarang bertahan di rumah itu Bela Negara,” kata Wamenhan, di rumah dinasnya di Jakarta.
“Pak Jokowi sudah bangun tol langit yang mendukung 4G sehingga kecepatan internet mulai merata di kota-kota besar di Indonesia. Konten untuk bekerja dan belajar dari rumah pun sudah beragam,” katanya.
Sekarang ini, kata dia, tinggal bagaimana masyarakat mengubah perilakunya di masa darurat bencana ini.
“Manfaatkan waktu di rumah untuk hal-hal produktif dalam bekerja serta berkualitas dengan keluarga,” sarannya.
Kemenhan juga proaktif dalam menekan penyebaran virus corona dengan mendistribusikan beberapa peralatan disinfektan ke kementerian atau lembaga negara lainnya, seperti Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Keuangan, termasuk Bank Indonesia.
Kemenhan juga mendistribusikan peralatan disinfektan kepada satuan di lingkungan TNI, antara lain Rumah Sakit TNI AD Moh. Ridwan TMII, Rumah Sakit Marinir Cilandak, Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo, dan Rumah Sakit TNI AU dr Esnawan Antariksa.
Peralatan yang didistribusikan antara lain berupa tenda atau ruang pemeriksaan temperatur dan penyemprotan disinfektan beserta “box set sprayer”, serta serbuk disinfektan yang digunakan untuk penyemprotan setiap orang dan juga kendaraan sebagai upaya tindakan preventif mencegah dan menekan penyebaran COVID-19. (net)