Kepulangan para pekerja migran tersebut dimungkinkan setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menerbitkan Surat Edaran Nomor 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19.
“Dalam surat edaran itu memang dibuka kemungkinan kepulangan pekerja migran Indonesia, warga negara Indonesia, dan pelajar atau mahasiswa yang berada di luar negeri. Untuk itu perlu antisipasi serius dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di daerah asal mereka,” ujar Lestari yang akrab disapa Rerie, dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (10/5).
Selain mereka, Rerie menduga akan banyak pihak yang juga mencoba melanggar larangan mudik.
Melihat data Operasi Ketupat 2020, selama 15 hari (24 April-8 Mei 2020), Polri meminta 35.945 kendaraan untuk putar balik. Mereka diminta putar balik karena terindikasi kuat hendak melakukan perjalanan mudik.
Berkaca dari kondisi itu, Rerie mengingatkan pemerintah pusat dan daerah mengantisipasinya dengan sanksi tegas dan kesiapan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Sebab, bila sejumlah kelengkapan alat dan tenaga medis serta protokol kesehatan yang diterapkan tidak memadai, potensi ledakan penyebaran COVID-19 di daerah akan semakin besar,” ujarnya.
Menurut Rerie, saat ini dibutuhkan upaya segera kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menginventarisasi kesiapan sarana dan prasarana kesehatan di setiap daerah asal para pekerja migran tersebut.
“Sehingga bila ada kekurangan tenaga dan peralatan medis di satu daerah, bisa segera diperbantukan dari daerah lain,” ujar politikus Partai NasDem itu.
Di sisi lain, Rerie juga menyoroti sikap masyarakat yang mulai terlihat kurang disiplin dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Data Sabtu (9/5) menunjukkan penambahan positif COVID-19 mencapai 533 kasus, tertinggi sejak Maret 2020.
“Dari hari ke hari, sejumlah ruas jalan dan sudut-sudut kota di Jakarta mulai ramai dengan aktivitas masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan, tanpa masker, tidak jaga jarak,” ujarnya.
Belum lagi setelah transportasi umum diperbolehkan beroperasi kembali pada Kamis (7/5), kata dia, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kedapatan 11 penumpang dari luar negeri positif COVID-19.
Dengan kondisi tersebut, Rerie meminta masyarakat menghadapinya dengan kewaspadaan yang semakin tinggi, bukan malah mengabaikan protokol kesehatan dalam menghadapi COVID-19. (net)