Kinerja Pemprov Jabar Terkait Penanggulangan COVID-19 Diapresiasi

- Editor

Rabu, 3 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, Irfan Suryanagara. (Dok Facebook Irfan Suryanagara)

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, Irfan Suryanagara. (Dok Facebook Irfan Suryanagara)

BANDUNG.bipol.co – Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) memuji kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terkait penanggulangan wabah COVID-19 yang berhasil menekan angka penyebaran Virus Corona di Jawa Barat sehingga tidak ada lagi daerah yang masuk zona merah.

“Kami mengapresiasi kinerja Pemprov Jabar dan meminta Pemprov Jabar terus mempertahankan upaya penurunan kasus tersebut sampai COVID-19 benar-benar hilang di Jawa Barat,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, Irfan Suryanagara, Selasa (2/6).

Irfan juga memuji kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di bawah pimpinan Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil dalam menangani mitigasi COVID-19 dan dalam hal ini, gubernur dinilai telah melibatkan berbagai pihak untuk mengatasi wabah tersebut.

“Dan saya selaku warga Jawa Barat dan Anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi Demokrat, memberi dukungan kepada Pemprov Jawa Barat yang telah berhasil menekan angka terinfeksi atau dalam mitigasi COVID-19. Semoga ini akan terus berlanjut, khusus hal mitigasi COVID-19,” kata Irfan.

Angka reproduksi efektif COVID-19 (Rt) di Jawa Barat sendiri terus menurun dari awalnya di angka empat pada April dan Maret 2020, menjadi 0,68, Selasa (2/6) dan hal tersebut menyatakan bahwa penularan COVID-19 di Jawa Barat terus menurun setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

Angka reproduksi efektif atau Rt ini dihitung dengan pemodelan SimcovID (Simulasi dan Pemodelan COVID-19 Indonesia) berdasarkan metode Kalman Filter yang merupakan perpanjangan dari metode Bayesian Sequential.

SimcovID sendiri merupakan tim gabungan yang terdiri dari peneliti berbagai perguruan tinggi, seperti ITB, Universitas Padjadjaran, YGM, UGM, ITS, UB, dan Undana, dan peneliti perguruan tinggi luar negeri, yakni Essex & Khalifa University, University of Southern Denmark, dan Oxford University.

“Saya berharap kinerja ini terus dipertahankan, jangan sampai kendor sedikitpun. Terus ditingkatkan, pertahankan jangan sampai kita melonjak lagi angka kasusnya. Kalau terjadi pelonjakan lagi, anggaran mitigasinya mau dari mana lagi,” lanjut Irfan.

Menurut dia hal yang harus diperhatikan adalah perbaikan manajemen penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat terdampak COVID-19 dan data penerima bansos yang masih simpang siur dan terus berubah harus diselesaikan.

“Seusai didata memang data orang miskin terdampak COVID-19 itu banyak. Keuangan pemerintah daerah dan pemerintah pusat mungkin tidak akan sanggup membiayai. Makanya kita harus terbuka juga sama masyarakat, kalau terus kayak gini, bisa bangkrut. Harus jujur lah kita kepada masyarakat kemampuan kita seperti apa,” katanya.

Ia mengatakan Pemprov Jabar harus berani berbicara kepada pemerintah pusat mengenai keterbatasan anggaran untuk menyalurkan bansos kepada masyarakat terdampak sehingga pemerintah pusat akan memprioritaskan Jabar dalam hal penyaluran bantuan tersebut.

Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad, mengatakan penurunan angka Rt ini dapat menambah jumlah daerah di Jabar yang berstatus zona biru atau bahkan menjadi hijau.

Daud mengatakan selama ini, di Jabar terdapat 12 kabupaten dan kota yang masuk zona kuning atau melakukan PSBB parsial dan 15 kabupaten dan kota yang masuk zona biru atau dapat menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau normal baru.

“Jadi saat awal April sampai awal Maret, yang disebut indeks reproduksi itu masih di angka tig sampai empat. Sempat jadi 0,97 minggu lalu. Tadi rapat Gugus Tugas, per hari ini kita sudah di angka 0,68. Mudah-mudahan terus menurun angka ini sampai nol,” kata Daud di Gedung Sate, Selasa.

Menurut Daud penurunan angka reproduksi yang signifikan ini, yang menjadi dasar Presiden RI mempersilakan Jawa Barat dengan empat provinsi lainnya di Indonesia menerapkan new normal.

Namun demikian, lanjutnya, penerapan normal baru di Jabar baru diberlakukan di 15 kabupaten dan kotanya.    (net)

Editor     Deden .GP

Berita Terkait

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024
Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 
Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung
Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul
Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis
Hasil Quick Count LSI Denny JA, Dadang Supriatna-Ali Syakieb Unggul Telak atas Sahrul-Gun Gun
Rieke Suryaningsih Resmi Jabat Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung
Bawaslu Kota Cimahi Terbitkan Surat Imbauan Masa Tenang Pilkada 2024

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 14:07 WIB

Bawaslu Cimahi Imbau KPU Kota Cimahi Terkait Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilkada 2024

Jumat, 29 November 2024 - 17:40 WIB

Versi Hitung Cepat LSI Denny JA, 4 Faktor Herdiat-Yana Menang 89,14% Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 

Jumat, 29 November 2024 - 14:48 WIB

Rampung 100 Persen, Indikator Sebut Hasil Quick Count Menangkan Dadang-Ali Pemenang Pilbup Bandung

Kamis, 28 November 2024 - 17:36 WIB

Hasil Quick Count LSI Instrat Ngatiyana-Adhitia Yudisthira Unggul

Kamis, 28 November 2024 - 10:04 WIB

Berpotensi Dibawa ke MK, Hitung Cepat di Pilkada Kota Bekasi Tergolong Langka, Selisihnya Super Tipis

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB