SOREANG, bipol.co — Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bandung, Drs. Yudi Abdurahman, M.Si., berharap antara Diskominfo dan PWI Kabupaten Bandung ada kesepahaman, bersinergi untuk berkolaborasi.
“Saya harapkan dalam pertemuan ini ada kesepahaman antara PWI dan Diskominfo, terutama dalam kaitan informasi jajaran pemerintahan. Saya juga sengaja mengundang para kabid agar ada kesepahaman dan di mana kita bersinergi untuk berkolaborasi,” harap Yudi.
Yudi menyampaikan hal itu saat beraudiensi dengan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung, di ruang rapat Diskominfo, Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Jumat (10/7/2020).
Acara dibuka Sekretatis Diskominfo, Cecep Hendrawan, M.Si., dihadiri pula para kepala bidang, Ketua PWI Kabupaten Bandung, H. Rahmat Sudarmaji, dan jajaran pengurus lainnya.
Yudi Abdurahman mengatakan, sejak dirinya dilantik sebagai Kepala Diskominfo banyak tugas dan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Selain sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19.
“Seperti halnya keberadaan Radio Kandaga, kenapa sampai saat ini masih tetap AM, karena radio kita tidak dibolehkan menggunakan FM. Ini juga jadi PR. Sejak mengenal Kandaga masih tetap AM, FM-nya dilarang, saya juga tidak mengerti kenapa masih di situ,” kata Yudi.
Menurut Yudi, dalam kerja Diskominfo antara lain berkaitan dengan pembentukan data urusan pemerintahan. Di Kabupaten Bandung ada 32 urusan pemerintahan yang harus diakomodir melalui aplikasi oleh lima bidang di Diskominfo.
“Ada urusan wajib dan nonwajib serta urusan pilihan. Misalnya urusan pemerintahan pendidikan berkaitan salah satunya bagaimana mengolah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan sebagainya dan data ini harus ada di Diskominfo,” papar Yudi.
Yudi mengutarakan, tugas Diskominfo itu memberikan pelayanan perangkat daerah. Bagaimana OPD mampu menyebarluaskan infornasi.
“Website seluruh perangkat daerah itu ada di kita. Diskominfo juga harus memberikan pelatihan bagi perangkat daerah. Melakukan pengamanan data, pengamanan aplikasi, jaringan, dan pengamanan dari hoaks. Namun anggaran masih terbats,” tutur Yudi.
Data urusan pemerintahan itu, jelas Yudi, harus diolah Diskominfo.
“Data ini ada kepentingan masyarakat, pengusaha, ekonomi, penelitian, dan lain sebagainya. Diperlukan semua orang. Jadi tidak boleh ada perangkat eror atau tidak bisa dibuka di Diskominfo,” imbuhnya.
Yudi menyebutkan, banyak data potensi Pemkab Bandung yang diolah oleh Big Data, sehingga sangat berat dan mungkin hanya mampu lima tahun. Termasuk aplikasi yang terakhir “Sabitani” pengembangan potensi pertanian yang ditayangkan melalui online.
Kaitan pelatihan perangkat daerah, Yudi berharap, bisa bekerja sama dengan PWI Kabupaten Bandung untuk mengadakan pelatihan jurnalistik.
“Kita juga ingin ada pelatihan jurnalistik bagi perangkat, karena gaya penulisannya ada di wartawan, redaksionalnya ada di wartawan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Diskominfo juga akan menyambungkan jaringan Wifi di Sekretariat PWI Kabupaten Bandung dan hari Senin akan ditinjau bidang aplikasi. Bahkan pengurus dan anggota PWI juga dipersilakan untuk mengisi acara di Radio Kandaga.
Ketua PWI Kabupaten Bandung, H. Rahmat Sudarmaji, mengapresiasi kinerja Diskominfo. Terutama atas kerja sama kolaborasi dengan PWI Kabupaten Bandung.
Rahmat juga mengapresiasi kaitan informasi yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19.
“Kami apresiasi atas berita covid 19 yang dirilis Kominfo yang terus update,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Rahmat menyampaikan tiga agenda PWI Kabupaten Bandung dalam waktu dekat, yaitu rehab gedung PWI, UKW (Uji Kompetensi Wartawan), dan rapat kerja.
“Kami juga menampung apa yang harus disampaikan stakeholder OPD Kabupaten Bandung. Atensi lainnya yang membanggakan, kami diberi penghargaan Pemkab Bandung dalam penandatanganan program kepariwisataan,” katanya.*
Reporter: Deddy | Editor: Hariyawan