“Pertama adalah dilakukan rapid test (uji cepat mendiagnosa antibodi COVID-19), kedua tentunya menggunakan masker, dan ketiga selalu menjaga jarak. Di dalam Istana pun kursi, dan tata letak meja kursi sudah kami lakukan untuk jaga jarak, dan lainnya,” kata Heru saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (24/7).
Pernyataan Heru tersebut untuk menanggapi kabar Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Purnomo terdeteksi terjangkit virus Corona tipe baru usai menjalani uji cepat (swab test) pada Sabtu (18/7).
Presiden Jokowi, ujar Heru, akan menjalani pemeriksaan kesehatan termasuk tes usap untuk mendiagnosa COVID-19. Secara rutin, Presiden Jokowi memang selalu menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Bapak Presiden dan perangkat, kami semua di sini yang melayani Presiden selalu melakukan tes kesehatan secara rutin. Khusus Presiden dilakukan rutin, dan hari ini secara kebetulan jadwal Bapak Presiden melakukan tes kesehatan dan mungkin termasuk tes usap,” ujar dia.
Heru mengatakan pihaknya selalu menjaga Presiden Jokowi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Seluruh perangkat yang melekat pada kegiatan Presiden, seperti pejabat di Sekretariat Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selalu menjalani tes kesehatan termasuk tes cepat dan tes usap untuk mendiagnosa COVID-19.
Heru mencontohkan dirinya baru saja menjalani tes usap pada Kamis (23/7) kemarin dan memperoleh hasil negatif COVID-19.
“Setiap pagi, kami dengan Pak Deputi (Deputi Sekretariat Presiden) yang berinteraksi dengan Bapak Presiden selalu ‘rapid test’, dan juga termasuk dengan perangkat Bapak Presiden,” ujar dia.
Perangkat yang melekat pada Presiden, seperti Paspampres, tim dapur Presiden, dan juga keluarga Presiden selalu rutin menjalani pemeriksaan kesehatan.
Heru mencontohkan setiap personel Paspampres yang akan menjaga Presiden harus selalu menjalani tes usap. Istana menetapkan jadwal anggota Paspampres yang menjaga Presiden dalam kegiatan harian setiap dua bulan sekali.
“Termasuk dengan Paspampres kami lakukan swab. Misalnya, besok ada jadwal pergantian dua bulan, berarti malam ini (petigas) yang baru, sudah kami lakukan swab, dan dia bekerja tidak boleh berinteraksi dengan yang lainnya sampai dengan dua bulan berikutnya,” ujar Heru. (net)