BIPOL.CO, JAKARTA – Tiga Partai Koalisi Perubahan, yakni NasDem, Demokrat dan PKS rencananya ketiga akan menggelar deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) sebelum Puasa.
Kabar makin solidnya koalisi itu disampaikan Jubir Anies Baswedan, Hendri Satrio, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. Kata dia, setelah dinamika demokrasi beberapa waktu lalu, anggota parpol koalisi kini makin solid.
Kata dia, anggota koalisi sudah menyepakati penentuan cawapres akan diserahkan kepada Anies Baswedan. Bahkan, Ketua Umum NasDem Surya Paloh pun sudah terbuka dengan nama-nama cawapres yang beredar seperti Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Kata Hensat, sapaan Hendri Satrio, dengan kondisi koalisi yang tambah matang ini, koalisi sudah siap menggelar deklarasi bersama. Kapan itu? Kata dia, tinggal menunggu momentum yang tepat, dan menunggu ketersediaan waktu para ketum parpol dan Anies. Ia berharap, deklarasi akan digelar sebelum Puasa.
“Menurut saya nggak dalam waktu lama lagi. Deklarasi bersama diserahkan kepada keputusan partai politik anggota koalisi perubahan. Walaupun memang ujungnya ada deklarasi bersama penentuan cawapres. Tapi waktunya dipersilahkan anggota koalisi untuk menentukan,” kata Hensat, dilansir dari RM.Id.
Menurut Hensat, deklarasi bersama capres tak dilakukan bersamaan dengan deklarasi cawapres. Deklarasi itu akan dilaksanakan dalam waktu berbeda.
Lalu siapa cawapres yang akan mendampingi Anies? Hensat mengatakan, belum ada nama yang mengerucut. Tim Kecil masih membahas bersama.
Menurut dia, ada lima kriteria yang sudah disepakati. Lima kriteria itu adalah membantu elektabilitas, memperkuat komunikasi dan koordinasi Koalisi Perubahan, bisa membantu di dalam pemerintahan, setia di garis perubahan, dan yang terakhir adalah chemistry. Kata dia, poin keempat dan kelima ini sangat mengerucut pada pilihan Anies.
“Kalau chemistry misalnya, ini bisa siapa saja, tergantung dari Mas Anies,” kata Hensat.
Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief menyampaikan hal serupa. Kata dia, Koalisi Perubahan makin solid. Bahkan proses penentuan cawapres sudah sampai 80 persen. Lalu siapa cawapresnya? Kara Andi, partainya tetap menginginkan AHY, meski ujungnya tetap menyerahkan kepada Anies.”
“Kami sudah sepakat. Pokoknya Demokrat terima apa aja kata capres, kan,” kata Andi kepada wartawan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, kemarin. Andi mengatakan, keputusan final baru akan diambil pada Oktober nanti saat pendaftaran paslon capres-cawapres ke KPU.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyampaikan, hal yang seirama. Kata dia, persiapan deklarasi sudah matang. Semua anggota koalisi sudah legowo soal cawapres diserahkan kepada Anies.
Lalu kapan akan digelar deklarasi? Mardani menargetkan deklarasi itu bakal dilakukan sebelum bulan ramadhan. Anies disebut akan melakukan silaturrahmi finalnya. “Doakan saja sebelum Ramadhan ini kita deklarasi,” ujarnya.
Mardani mengaku masih mencari tanggal yang tepat untuk deklarasi. Yang jelas, lanjut Mardani, deklarasi bakal dilakukan sebelum 23 Maret 2023.
Lalu apa kata pengamat? Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengatakan, tak mudah memang untuk mencari sosok pendamping Anies. Menurut dia, parpol anggota koalisi perubahan harus realistis. Tak bisa hanya menginginkan kadernya untuk jadi cawapres.
Menurut dia, dari sejumlah hasil survei ada dua nama yang bisa digandeng Anies. Kedua tokoh itu adalah AHY dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dalam sejumlah survei, elektabilitas AHY selalu masuk empat besar. Khofifah pun tak bisa diabaikan.
Menurut dia, Khofifah patut dipertimbangkan lantaran dia menjabat sebagai gubernur di salah satu provinsi besar di Jawa. Selain itu, Khofifah punya basis pemilih dari Nahdlatul Ulama (NU).
“Tentu ada keinginan lain yakni berharap bisa membawa pemilih NU yang tidak terpisahkan dari konstelasi politik hari ini,” kata dia. “Jika Koalisi Perubahan ingin jalan mulus, maka harus lebih realistis, lebih rasional, dan lebih kuat secara survei sampai saat ini,” sambungnya.(deddy)