Cerita Radio Jenderal Soedirman dan Bung Karno

- Editor

Kamis, 14 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(foto/Alda Sabilal Muhtadi).

(foto/Alda Sabilal Muhtadi).

BANDUNG,bipol.co – Hari ini kita hidup di era keterbukaan dengan informasi nyaris tanpa kendali. Tapi apakah pernah terpikir bagaimana informasi bisa tersebar di era jauh sebelum kemerdekaan?

Sebelum Indonesia merdeka, Jenderal Soedirman menggunakan radio bermerk Philips dengan tipe X686X untuk mengetahui situasi politik sebelum membuat keputusan strategis demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Radio tersebut kini tersimpan di Museum Sasmita Loka Yogyakarta. Namun warga Bandung tidak perlu khawatir, kalau ingin mengetahuinya, ada radio dengan tipe sama yang kini dipamerkan di Museum Kota Bandung di Jalan Aceh.

Dari 14 sampai 21 Februari 2019 mendatang, radio tersebut akan “mejeng” dalam ajang Pameran Radio Antik. Even tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Radio Sedunia.

“Sebenarnya radio itu milik teman saya di Cibubur. Kondisinya terbilang utuh tapi mati dan ada yang rusak. Saya reparasi sampai menyala kembali,” ungkap Kurator Pameran Radio Antik, Prayudi Wibowo ditemui di Museum Kota Bandung, Kamis (14/2).

Keunikan radio tersebut, jelasnya, bisa dijalankan dengan accu atau aki. Listrik dari aki masuk ke vibrator yang akan menaikkan voltase dari AC ke DC.

“Jadi bisa dibawa ke lapangan. Hanya saja tidak praktis karena ukurannya besar,” sambung pria yang akrab disapa Paman Yudi itu.

Pada pameran yang berlangsung di lantai dua museum yang baru diresmikan beberapa bulan lalu itu juga menampilkan ratusan radio antik lainnya. Dan tentu mempunyai nilai historis tinggi. Selain radio Jenderal Soedirman, ada juga radio Presiden RI pertama, Ir. Soekarno atau Bung Karno.

Radio itu adalah merk Philips dengan tipe BIN206U. Radio ini begitu istimewa karena merupakan produksi ke 100.000 pabrikan Philips di Indonesia khususnya Bandung tahun 1950.

Kala itu para petinggi pabrikan asal Negeri Kincir Angin Belanda menyerahkannya langsung kepada sang presiden langsung di Istana Negara. Hal itu dibuktikan dengan foto bersama antara para petinggi Philips dengan Bung Karno.

“Radio tersebut cukup historis dan fotonya sendiri milik teman saya di Belanda. Saya cukup intens dengan beliau. Sehingga dapat menemukan foto tersebut yang cukup jarang ada. Magnet bung Karno jadi suatu nilai tersendiri dalam pameran kali ini,” tuturnya.

Yudi bercerita, sekitar tahun 1948 Philips membangun pabrik perakitan radio di Bandung dan Surabaya. Sampai dengan tahun 1950 pabrikan tersebut berhasil memproduksi sampai 100.000 unit radio dalam berbagai jenis.

“Kebetulan yang ke-100.000 itu diproduksi di Bandung dan menjadi kebanggaan bagi mereka. Karena itulah mereka langsung menyerahkannya kepada Bung Karno,” kata Yudi.[HYT]

Berita Terkait

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024

Berita Terkait

Kamis, 28 November 2024 - 15:03 WIB

Tradisi Memitu Indramayu Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB