BIPOL.CO, SOMERSWORTH – Konsul Jenderal Republik Indonesia di New York City, Konjen Winanto Adi, menghadiri acara halal bihalal yang diselenggarakan oleh komunitas Muslim Indonesia di Kota Somersworth, New Hampshire.
Acara ini diprakarsai oleh Ketua Komunitas Muslim Indonesia, Ibu Ida Gunandar, dan berlangsung di gedung Veterans of Foreign Wars (VFW). Sekitar 350 hingga 500 warga Indonesia dari berbagai penjuru Seacoast area hadir memeriahkan acara tahunan tersebut.
Dalam suasana yang penuh kehangatan, Konjen Winanto Adi menyampaikan apresiasinya atas inisiatif masyarakat dalam menjaga tradisi halal bihalal di tanah rantau.
Beliau menjelaskan, bahwa halal bihalal bukan hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga memperkuat nilai ketakwaan, kebersamaan, dan koneksi emosional, terutama antar generasi kedua dan ketiga diaspora Indonesia. Selain itu, halal bihalal juga menjadi momen untuk memperbaiki diri setelah Ramadan dan mempertebal rasa kebersamaan di antara sesama.
“Halal bihalal juga menjadi momen penting untuk berbagi cerita, saling menguatkan dalam urusan imigrasi, ekonomi, dan juga menikmati cita rasa kuliner tanah air,” ungkap Konjen Winanto Adi.
Sebagai Konsul Jenderal yang wilayah kerjanya mencakup 15 negara bagian, termasuk Maine, New Hampshire, Massachusetts, New York, New Jersey, Pennsylvania, dan lainnya, Konjen Winanto Adi menyampaikan bahwa terdapat sekitar 32.000 warga negara Indonesia di bawah yurisdiksi KJRI New York. Di antaranya, sekitar 1.200–1.500 orang tinggal di New Hampshire, 8.000–9.000 di New York, dan 5.000 di Pennsylvania.
Isu Ekonomi dan Defisit Perdagangan
Saat ditanya mengenai isu ekonomi, Konjen Winanto Adi menjelaskan bahwa tarif impor tinggi yang dikenakan terhadap produk dari Indonesia—sekitar 32 hingga 38 persen—merupakan bagian dari strategi Amerika Serikat untuk mengurangi defisit perdagangan bilateral. Ia memberikan ilustrasi sederhana:
“Jika Indonesia mengekspor barang ke Amerika senilai 10 juta dolar, sementara Amerika hanya mengekspor ke Indonesia sebesar 8 juta dolar, maka terjadi defisit sebesar 2 juta dolar. Tarif yang dikenakan adalah salah satu cara untuk menyeimbangkan neraca perdagangan,” jelasnya.
Pandangan Politik: Transisi Kepemimpinan di Indonesia
Menanggapi pertanyaan tentang pemerintahan baru di Indonesia, Konjen Winanto Adi menyampaikan apresiasi atas kelancaran transisi kekuasaan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Ia menekankan bahwa Presiden Prabowo melanjutkan agenda-agenda besar dari pemerintahan sebelumnya dan menunjukkan kesinambungan dalam arah kebijakan nasional.
Ia juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo memiliki pendekatan komunikasi yang kuat dan sudah dikenal secara internasional. Salah satu kebijakan strategis yang disoroti adalah penguatan sovereign wealth fund sebagai upaya pembiayaan pembangunan nasional secara mandiri (self-funded).
Kehidupan Pribadi
Saat ditanya mengenai keluarganya, Konjen Winanto Adi menjelaskan bahwa istrinya, Harini Sepiana Adi, saat ini bekerja untuk pemerintah Doha, Qatar. Bersama beliau tinggal putri mereka, Dite, yang kini bekerja di bidang International Marketing.
Konjen Winanto Adi juga menyebut bahwa satu putrinya berprofesi sebagai dokter psikologi, dan anak laki-lakinya, Gerry, saat ini sedang menempuh pendidikan di Massachusetts.
Dukungan KJRI untuk Komunitas
Sebagai penutup, Konjen Winanto Adi menegaskan komitmen KJRI New York dalam terus memfasilitasi, mendukung, dan menjalin komunikasi aktif dengan warga Indonesia di wilayah kerjanya. Ia menekankan bahwa KJRI terbuka bagi siapa pun yang ingin tampil, berbagi aspirasi, atau berkegiatan seni dan budaya di lingkungan KJRI. (*)