BANDUNG,bipol.co – Ketua DPP Partai Gerindra Heri Gunawan menegaskan, di dalam demokrasi harus bisa meleburkan ego demi terwujudnya kemaslahatan rakyat dan negara. Beda pendapat dalam berpolitik merupakan hal biasa.
Namun, menurutnya, tetap selalu waspada disusupi oleh oknum-oknum yang ingin merusaknya, menghancurkan dan membuat masyarakat apatis terhadap politik. Terlebih melakukan penekanan dan intervensi yang dilakukan secara beragam, bahkan sudah sampai kepada tingkat mengancam.
“Sikap seperti itu telah mencederai prinsip dasar demokrasi. Jangan sampai karena beda pilihan politik, elite dan rakyat jadi saling bermusuhan,” kata Heri Gunawan kepada bipol.co melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/2/2019).
Dikatakannya, dasar demokrasi yakni kebebasan, lalu di mana demokrasinya. UUD 1945 yang menjadi konstitusi negara mengamanatkan kedaulatan ada di tangan rakyat.
“Bagaimana rakyat dibilang berdaulat hari ini, jika intimidasi di berbagai tempat terus dilakukan. Saya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak takut, perjuangan tinggal 60 hari lagi, kedaulatan itu harus di tangan rakyat. Ingat jabatan itu amanah dan tidak kekal, besok akan berputar, janganlah mengotori demokrasi yang sedang dibangun,” ucap Heri.
Heri mengajak untuk berkompetisi secara sehat, merebut hati rakyat. “Saya meyakini apa yang dilakukan rezim saat ini malah menjadi blunder, karena rakyat sudah pintar dan paham berdemokrasi,” katanya.
Karena, tegas Heri, pemimpin adalah simbol atas kepercayaan rakyat dan dipilih karena diyakini mampu mendatangkan kedamaian, kerukunan, kebersamaan antar masyarakat.
“Seorang pemimpin dipilih karena dinilai memiliki kemampuan untuk mengakomodiri aspirasi seluruh lapisan rakyat. Mari bersama menciptakan kampanye yang sejuk dan tidak memecah belah. Jangan jadikan perbedaan pilihan menjadi ajang permusuhan, pemutus tali silaturahmi. Jadikan Pemilu 2019, sebagai pesta demokrasi rakyat yang jujur, adil, damai, dan tertib,” pungkasnya.[hyt]