JAKARTA.bipol.co – MotoGP Indonesia digelar mulai 2021 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Berdurasi durasi lima musim, Indonesia harus membayar fee kepada promotor Dorna sebesar 9 juta Euro (sekitar Rp 142,7 miliar) tiap tahun. Untuk diketahui, MotoGP dikelola oleh Dorna Sports sejak 1992, sebagai pemilik penuh semua hak komersial dan penyiaran event tersebut. Saat ini, rata-rata Dorna menerima 6-10 juta dolar AS dari satu penyelenggaraan balapan grand prix.
Untuk MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, yang sudah kontrak selama lima tahun, fee yang harus dibayarkan sebesar 9 juta Euro. “Itu biaya penyelenggaraan termasuk licence, copyright. Kita tahunya sudah beres. Mereka datangkan timnya sendiri,” kata CEO ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) Abdulbar M. Mansoer usai melakukan pertemuan dengan Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Senayan, Senin (25/2/2019).
Dijelaskan Abdulbar, untuk pembayaran uang sebesar itu pihaknya berencana mencarinya melalui iklan. “Itu kontrak dengan ITDC, kami jualan iklan. Kemenpora belum ada, baru Kemenpar. Kami yang cari sumber dananya (9 juta Euro). Dari Kemenpar sudah 1 juta (euro). Satu musim, untuk biaya penyelenggaraan. Jadi kami tidak usah pikirkan kontainer, atau hotelnya (Valentino Rossi). Kerja sama dengan Dorna, kami tahu beres,” jelas dia.
Abdulbar menambahkan pihaknya bersama Dorna tidak ada pembagian keuntungan tapi lebih kepada penempatan atas hak dan kewajiban. “Kami konsepnya bukan profit sharing, tapi punya hak atas beberapa hal seperti broadcast, merchandise, dan ada beberapa term yang tidak bisa saya buka,” dia menjelaskan. “Itu sudah ada kontrak, hitam di atas putih, tinggal ikuti saja,” ujar Abdulbar .(dgp)