Ini Dia 21 Orang Terkaya di Indonesia !

- Editor

Rabu, 6 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA.bipol.co – Forbes baru saja merilis orang terkaya di dunia atau Forbes World’s Billionaires 2019. Sebanyak 21 orang asal Indonesia masuk dalam jajaran tersebut. Hartono bersaudara, yakni R Budi Hartono dan Michael Hartono, masih menjadi orang terkaya di Indonesia menurut daftar itu. Bahkan, kedua taipan ini masuk peringkat 100 besar di dunia.

R Budi Hartono berada di peringkat 54 dunia dan menjadi yang terkaya se-Indonesia Raya sedangkan Michael Hartono berada di peringkat 56 dan menjadikannya orang terkaya kedua di Indonesia. Dikutip dari Forbes, Rabu (6/3/2019), terangkum secara lengkap profil 21 orang terkaya di Indonesia yang juga masuk jajaran orang terkaya di dunia.

1. R Budi Hartono: US$18,6 miliar
R Budi Hartono dan saudara kandungnya Michael Hartono (yang kekayaannya dipisahkan) adalah dua orang terkaya di Indonesia. Kekayaan keduanya ditopang dari bisnis bank yakni PT Bank Central Asia TbkB (BCA) dan perusahaan rokok Djarum. Ia juga memiliki brand alat elektronik seperti Polytron, real estate di Jakarta, dan perusahaan gaming.

2. Michael Hartono: US$18,5 miliar
Michael Bambang Hartono merupakan orang terkaya kedua di Indonesia. Michael punya hobi bermain bridge dan mendapat medali perunggu di Asian Games kemarin 2018. Michael Hartono, kekayaannya hampir sama dengan R Budi Hartono yakni berasal dari BCA dan Djarum.

3. Sri Prakash Lohia: US$7,3 miliar
Sri Prakash Lohia mendapatkan kekayaan dari perusahaannya yang memproduksi barang-barang polyester dan petrokimia. Pada tahun 1970, dia dan ayahnya pindah dari India ke Indonesia dan mendirikan Indorama setelahnya. Lohia saat ini berada di London dan berstatus Chairman di perusahaan tersebut. Namun ia memberikan wewenang ke anaknya Amit untuk mengelola perusahaan sebagai Vice Chairman.

4. Tahir & Keluarga: US$4,5 miliar
Tahir, merupakan pendiri dari Mayapada Group. Perusahaannya bergerak di bidang perbankan sampai rumah sakit. Termasuk juga real estate. Anaknya Grace, merupakan Presiden Komisaris Propertindo Mulia Investama yang telah listing di bursa sejak 2018 lalu. Tahir memiliki saham di Forbes Indonesia. Istrinya, Rosy merupakan puteri dari miliuner Mochtar Riady, pendiri Lippo.

5. Chairul Tanjung: US$3,7 miliar
Chairul Tanjung merupakan Chairman dari CT Corp. Ia memiliki perusahaan yang bergerak di bidang ritel, media televisi, online, hingga properti.

6. Prajogo Pangestu: US$3,5 miliar
Prajogo Pangestu bergerak di industri karet. Ia memulai bisnisnya pada 1970. Perusahaannya bernama PT Barito Pacific timber. Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri.

7. Low Tuck Kwong: US$2,4 miliar

Ia adalah pendiri Bayan Resources, perusahaan tambang di Indonesia. Low Tuck Kwong juga memiliki perusahaan di Singapura yakni Manhattan Resources.

8. Mochtar Riady dan Keluarga: US$2,3 miliar

Mochtar Riady mendirikan Lippo Group. Ia membangun perusahaan yang berpendapatan hingga US$8 miliar. Lippo saat ini dipegang oleh anaknya, James dan Stephen. Mochtar Riady mendirikan toko sepeda ketika umurnya 22 tahun. Ia juga merupakan bankir yang sukses.

9. Theodore Rachmat & Keluarga: US$1,7 miliar

Theodore Rachmat merupakan pendiri dari Triputra Group di 1998. Ia juga memiliki saham minoritas di perusahaan tambang Adaro Energy. Ia bersama dengan William Soeryadjaya mendirikan Astra International pada 1968 dan pernah menjabat sebagai CEO. Anaknya, Ariano, kini VP Director dan Deputy CEO di Adaro Energi.

10. Martua Sitorus: US$1,7 miliar

Martua Sitorus memiliki Wilmar. Ia mendirikannya bersama Kuok Khoon Hong. Wilmar merupakan perusahaan sawit terbesar di dunia. Ia juga memiliki Gama Land bersama Ciputra Group. Gama Land merupakan perusahaan properti perkantoran di Indonesia dan juga mal.

11. Peter Sondakh: US$1,7 miliar
Peter Sondakh mendirikan Rajawali Corpora, perusahaan investasi yang dibentuknya pada 1984. Rajawali juga memiliki lini bisnis hotel, media dan tambang.

12. Alexander Tedja: US$1,6 miliar
Alexander Tedja adalah pendiri dari Pakuwon Jati. Perusahaan properti yang merupakan salah satu terbesar di Indonesia. Pakuwon telah listing di bursa dengan kode saham PWON. Pakuwon juga memiliki beberapa mal besar di Jakarta dan Surabaya.

13. Murdaya Poo: US$1,4 miliar
Murdaya Poo merupakan pendiri dari Central Cipta Murdaya. Perusahaan yang bergerak di bidang sawit, manufaktur dan IT. Murdaya Poo memiliki Jakarta International Expo atau JI Expo.

14. Donald Sihombing: US$1,4 miliar
Donald Sihombing merupakan pendiri dari PT Totalindo Eka Parsadaan. Ia mendirikan Hotel Jakarta Four Seasons.

15. Eddy Kusnadi Sariaatmadja: US$1,3 miliar
Eddy Kusnadi mendirikan PT Elang Mahkota Teknologi atau Emtek di 1983. Emtek kini menguasai 3 stasiun TV besar yakni SCTV, Indosiar, dan O Channel. Anaknya, Alvin Sariaatmadja merupakan Presiden Direktur Emtek.

16. Djoko Susanto: US$1,3 miliar

Djoko Susanto merupakan CEO dari Alfa Supermarket yang memiliki jaringan toko hingga 10.300 di seluruh Indonesia.

17. Sukanto Tanoto: US$1,3 miliar
Sukanto Tanoto merupakan pemilik dari Royal Golden Eagle yang memiliki bisnis sawit, energi dan kertas.

18. Ciputra dan keluarga: US$1,1 miliar
Ciputra mendirikan perusahaan pengembang properti. Ciputra Development adalah salah satu perusahaan developer terbesar di Indonesia yang memiliki proyek di lebih dari 33 kota. Ia mendirikan Ciputra Group lebih dari 30 tahun lalu dengan latar belakangnya sebagai seorang arsitek. Ciputra juga dikenal mencintai dunia seni yang terwujud dalam Ciputra Artpreneur Museum yang ia dirikan untuk memamerkan koleksi seninya di Jakarta sejak 2014.

19. Harjo Sutanto: US$1,1 miliar
Harjo Susanto Ferdinand Katuari pernah menjual sabun dari rumah ke rumah di Jawa Timur. Saat ini ia memiliki Wings. Salah satu perusahaan sabun dan produk rumah tangga lainnya.

20. Hary Tanoesoedibjo: US$1,1 miliar
Hary Tanoesoedibjo mendirikan perusahaan media. Saat ini ia memiliki 60 stasiun televisi dan radio serta koran.

21. Soegiarto Adikoesoemo: US$1 miliar
Soegiarto merupakan pendiri dari AKR Corporindo perusahaan kimia yang eksis sejak 1960. AKR Corporindo saat ini memegag lisensi penjualan BBM dan distribusi manufaktur kimia. (forbes)

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB