Kabar Buruk Eropa Bikin Wall Street Merana

- Editor

Jumat, 8 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NEW YORK.bipol.co – Indeks-indeks utama Wall Street anjlok pada perdagangan Kamis (7/3/2019) waktu setempat atau Jumat (8/3/2019) pagi WIB. Faktor utama di balik hal itu adalah langkah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas pertumbuhan ekonomi Zona Euro 2019 dan mengumumkan putaran baru stimulus untuk membantu bank-bank di kawasan tersebut.

Semua itu telah memicu kekhawatiran terhadap perekonomian global.  Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup 200,23 poin lebih rendah dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya ke level 25.473,23. Kemudian S&P 500 turun 0,8% menjadi 2.748,93. Sementara Nasdaq Composite anjlok 1,1% ke level 7.421,46. Kerugian keempat secara berturut-turut.

Presiden ECB Mario Draghi mengatakan ECB memproyeksikan ekonomi Zona Euro hanya tumbuh 1,1% pada 2019 atau jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan Desember, yaitu 1,7%. ECB juga mengumumkan akan memulai program stimulus jangka panjang (TLTRO-III) pada September 2019 dan direncanakan tuntas Maret 2021.

Apa itu TLTRO? TLTRO merupakan pinjaman yang diberikan ECB kepada bank-bank Eropa pada tingkat suku bunga yang rendah. Hal itu diyakini akan memudahkan bank-bank tersebut meminjamkan uang kepada konsumen yang pada muaranya dapat membantu merangsang perekonomian. Ini adalah suntikan stimulus ketiga dari ECB sejak 2014. “Ini menambah satu hal: ketidakpastian,” ujar Ekonom dari Spartan Capital Securities Peter Cardillo.

Pengumuman ECB Hadir di tengah kekhawatiran kemungkinan perlambatan ekonomi di seluruh dunia. Bank Sentral Kanada pada Rabu (6/3/2019) meningkatkan derajat ketidakpastian lantaran belum jelasnya kebijakan suku bunga acuan. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Australia sepanjang kuartal IV-2018 hanya 0,2%. Kemudian di AS, Bank Sentral AS (The Fed) telah memberikan sinyal akan “sabar” dalam menaikkan suku bunga acuan.

Data yang dirilis pada Rabu menunjukkan defisit perdagangan AS tetap menjadi masalah. Presiden AS Donald Trump telah memberlakukan serangkaian tarif kepada negara-negara seperti China dalam upaya menekan defisit. Namun, data menunjukkan defisit perdagangan AS mencapai level tertinggi dalam 10 tahun terakhir. (ncbc)

 

 

Berita Terkait

Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 
Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani
Bazar Ramadhan 1446 H dan Launching OPM 2025, Bupati Bandung Optimis Inflasi Stabil
Harganya Sangat Fantastis! ‘Daun Surga’ Asal RI Ini Jadi Komoditas Menjajikan di Pasar Internasional
Apresiasi bagi Nasabah Perorangan, Bank bjb Luncurkan “bjb Super Lucky” 
Kado untuk Warga di 8 Kecamatan, Kang DS dan Wamen PU Groundbreaking Proyek SPAM Ciparay 
Dukung Energi Bersih, BRI Peduli Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Kejar Target, Bapenda Kabupaten Bandung Pasang Spanduk Peringatan di Tempat Usaha Nakal

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 12:05 WIB

Kang DS Sebut Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Akan Ditanggung APBD 

Senin, 7 April 2025 - 15:10 WIB

Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Bupati Bandung Sampaikan Program Pro Petani

Senin, 17 Maret 2025 - 16:41 WIB

Bazar Ramadhan 1446 H dan Launching OPM 2025, Bupati Bandung Optimis Inflasi Stabil

Minggu, 9 Maret 2025 - 11:35 WIB

Harganya Sangat Fantastis! ‘Daun Surga’ Asal RI Ini Jadi Komoditas Menjajikan di Pasar Internasional

Kamis, 20 Februari 2025 - 16:08 WIB

Apresiasi bagi Nasabah Perorangan, Bank bjb Luncurkan “bjb Super Lucky” 

Berita Terbaru