SUKABUMI, bipol.co – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (LBP) meresmikan Jembatan Gantung Situ Gunung (Situ Gunung Suspension Bridge) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (9/3/2019). Pada peresmian jembatan wisata yang panjangnya 243 meter dengan lebar 1,2 meter itu, LBP membahas pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sukabumi.
Salah satu proyek yang dibahas khusus adalah proyek jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). Menurut LBP, keseluruhan seksi jalan tol Bocimi harus sudah selesai pada 2021.
“Program jalan tol dari Ciawi ke Sukabumi sebetulnya sudah terlambat 21 tahun. Sekarang tahap satu sudah selesai dan tahun 2021 harus selesai seluruhnya. Sukabumi punya tempat yang bagus, kalau jalannya tidak bagus, orang tidak akan datang ke sini,” kata LBP.
Dia juga menyampaikan harapannya untuk membangun infrastruktur yang menghubungkan Ujung Genteng dan Banten, baik di darat maupun laut.
“Pelabuhan kita kerjakan, perikanan kita kerjakan. Untuk sektor pariwisata, pemerintah mempunyai target membangun 10 Bali. Karena itu Sukabumi harus hebring,” ujar purnawirawan TNI yang besar dan berkarier di lingkungan Kopassus ini.
Kedatangan Menko Kemaritiman disambut oleh Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten dan Kota Sukabumi.
Saat menyambut LBP, bupati menyampaikan, kedatangan mantan Komandan Kodiklat TNI AD itu diharapkan dapat memotivasi jajaran pemerintahan dan masyarakat untuk mengembangkan wilayah Kabupaten Sukabumi.
Bupati meminta Menko menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo untuk mendukung penyelesaian pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sukabumi. Marwan mengharapkan adanya program lanjutan dari pembangunan jalan tol, jalur ganda real kereta api, bandara, dan pelabuhan pengumpan.
“Kami juga mohon Kawasan Ekonomi Khusus di Cikidang segera ditetapkan oleh Bapak Presiden,” ujar bupati.
Saat ini, lanjut bupati, Pemkab Sukabumi sedang fokus pada pengembangan kawasan wisata berbasis potensi pedesaan seperti pertanian dan peternakan. Pemda bekerja sama dengan IPB untuk menyelenggarakan sekolah lapangan pertanian.
“Ke depan Palabuhanratu juga harus menjadi ratunya Indonesia. Namun tanpa dukungan infrastruktur, harapan tersebut sulit untuk diwujudkan,” tutur Marwan. (Fir)